Tuesday, 15 July 2025
HomeEkonomiBRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun di Kuartal I-2025

BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun di Kuartal I-2025

Bogordaily.net – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tengah menapaki tahun ini dengan langkah penuh kalkulasi.

Bank pelat merah tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun pada kuartal I-2025, turun 13,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyebut pertumbuhan ini ditopang oleh penyaluran kredit yang selektif namun tetap menyasar sektor prioritas. “Semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif, dengan fokus utama pada UMKM,” ujar Hery dalam konferensi pers, Rabu, 30 April 2025.

Kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.373,66 triliun atau naik 4,97 persen secara tahunan. Lebih dari 80 persen kredit itu—atau sekitar Rp1.126,02 triliun—mengalir ke sektor UMKM, menjadikan BRI sebagai pendorong utama ekonomi kerakyatan.

Sementara itu, Direktur Micro, Akhmad Purwakajaya, mengatakan bahwa pertumbuhan kredit UMKM dibarengi dengan berbagai inisiatif inklusi keuangan, salah satunya lewat jaringan agen BRILink.

Program BRILink kini menjadi ujung tombak BRI dalam menjangkau masyarakat hingga pelosok desa. Per Maret 2025, jumlah agen BRILink mencapai 1,2 juta, meningkat hampir 50 persen dari tahun sebelumnya.

Agen-agen ini tersebar di lebih dari 67 ribu desa, atau mencakup 88 persen wilayah perdesaan di Indonesia. Selama kuartal pertama saja, volume transaksi lewat agen ini menembus angka Rp423 triliun.

“Lewat BRILink, BRI tidak hanya memperkuat ekonomi akar rumput, tapi juga membuka lapangan kerja dan menekan angka kemiskinan,” ujar Akhmad.

Kualitas kredit pun membaik. Rasio kredit bermasalah (NPL) menurun dari 3,11 persen menjadi 2,97 persen. Loan at Risk (LaR) juga menyusut dari 12,68 persen menjadi 11,12 persen.

Direktur Manajemen Risiko, Mucharom, menekankan bahwa BRI tetap menyediakan pencadangan yang memadai, tercermin dari rasio NPL Coverage sebesar 200,60 persen. “Ini menunjukkan ketahanan kami dalam menghadapi tekanan ekonomi dan geopolitik global,” katanya.

Dari sisi pendanaan, BRI mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, dengan rasio dana murah (CASA) mencapai 65,77 persen—naik dari 61,66 persen setahun sebelumnya. Lonjakan ini salah satunya didorong oleh aplikasi digital BRImo.

Layanan super app BRI tersebut kini memiliki lebih dari 40 juta pengguna, dengan total 1,2 miliar transaksi dan nilai transaksi sebesar Rp1.599 triliun.

Sedangkan Direktur Network dan Retail Funding, Aquarius Rudianto, menyebut BRImo sebagai penguat posisi BRI dalam peta digital banking nasional. “Kami aktif membangun infrastruktur pembayaran yang modern, menyasar transaksi non tunai hingga ke desa,” ujarnya.

Direktur Finance & Strategy, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, menambahkan bahwa posisi keuangan BRI masih solid. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 24,03 persen, jauh di atas ambang minimum yang ditetapkan regulator. Sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 86,03 persen. “Kami masih punya ruang untuk bertumbuh secara sehat,” kata Viviana.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here