Bogordaily.net – Dalam hidup, perjalanan seseorang sering kali berubah arah, terkadang tidak sesuai dengan rencana awal, tetapi justru membawa ke peluang yang lebih besar. Louisa Sagita Utari Sawitri, atau yang akrab disapa Louisa, adalah contoh nyata dari bagaimana fleksibilitas, ketekunan, dan keinginan untuk berkembang dapat membuka jalan menuju kesuksesan di bidang yang tak terduga.
Lahir di Bekasi pada 3 Maret 2005, Louisa adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sejak kecil, ia memiliki impian besar untuk menjadi seorang dokter, khususnya dokter spesialis anak. Keinginan ini terus ia genggam hingga masa SMA di SMAN 98 Jakarta, di mana ia mengambil jurusan IPA. Di sekolah, Louisa dikenal sebagai sosok yang aktif dan ambisius, terutama di luar bidang akademik.
Ia terlibat dalam berbagai organisasi seperti OSIS dan bahkan menjadi penyanyi dalam band sekolah. Meskipun memiliki semangat tinggi dalam berbagai kegiatan, Louisa tidak mengikuti bimbingan belajar untuk mendukung cita-citanya menjadi dokter. Saat pendaftaran SNBP, ia tetap mendaftarkan diri di jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama, namun sayangnya, ia tidak diterima.
Kegagalan ini menjadi titik refleksi bagi Louisa. Ia mulai menyadari bahwa persiapan yang minim membuatnya tertinggal dibandingkan teman-teman yang telah lebih siap sejak lama. Alih-alih menyerah, ia mengambil langkah maju: mulai mencari tryout online dan belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi lainnya.
Sambil mempersiapkan ujian, Louisa mulai mencari alternatif jurusan lain yang sesuai dengan minat dan potensinya. Ia menyadari bahwa dirinya senang berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang, yang membawanya pada pemikiran untuk masuk ke dunia komunikasi.
Dalam pencariannya, ia menemukan program studi Komunikasi Digital dan Media di Sekolah Vokasi IPB University. Awalnya, ia merasa heran mengapa IPB, yang terkenal sebagai kampus berbasis pertanian, memiliki jurusan komunikasi. Namun, rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mencari lebih banyak informasi melalui YouTube dan sumber lainnya. Semakin banyak ia menggali, semakin besar ketertarikannya terhadap program ini.
Saat SNBT, Louisa akhirnya menjadikan Komunikasi Digital dan Media sebagai pilihan pertama. Ketika pengumuman tiba, ia dinyatakan diterima di program studi tersebut hal ini adalah sebuah titik balik besar dalam hidupnya.
Memasuki dunia perkuliahan, Louisa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berkembang. Sebagai mahasiswa baru, ia langsung mencalonkan diri di ajang ICOMOTION, sebuah kompetisi di bidang komunikasi yang cukup bergengsi di kampusnya. Awalnya, ia ragu karena khawatir hal ini akan membuatnya kewalahan.
Namun, ia tetap berani mencoba dan akhirnya berhasil masuk tiga besar. Saat kompetisi berlangsung, rasa percaya dirinya sempat goyah karena melihat peserta lain yang juga berbakat. Namun, ia tidak membiarkan rasa ragu menghalanginya. Dengan kerja keras dan latihan, ia akhirnya meraih gelar Queen of Communication 2023. Bagi Louisa, ini adalah pencapaian besar yang menjadi batu loncatan dalam perjalanan akademik dan profesionalnya.
Keberhasilan di ICOMOTION membuka banyak peluang. Gelar ini memberikan citra baru bagi dirinya, yang memperkuat posisinya sebagai mahasiswa yang kompetitif di bidang komunikasi. Tidak berhenti di situ, Louisa juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan dengan menjadi Chief Operational Officer (COO) di Himpunan Mahasiswa Komunikasi.
Kepiawaiannya di bidang komunikasi juga membuatnya dipercaya sebagai pembicara dalam berbagai acara. Salah satu pengalaman berharga yang ia dapatkan adalah menjadi pembicara dalam acara Upgrading Divisi Eksternal Sekolah Vokasi IPB, di mana ia berbagi wawasan tentang public relations kepada peserta lainnya.
Selain aktif di internal kampus, Louisa juga mulai membangun personal branding di dunia eksternal. Ia mengembangkan karier sebagai Brand Ambassador, yang tidak hanya membantunya memperluas koneksi tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam dunia komunikasi dan pemasaran. Beberapa brand ternama yang pernah bekerja sama dengannya antara lain:
– Photomatics Campus Ambassador
– GoPay Brand Ambassador
– Gojek Brand Ambassador
– BRI Brand Ambassador
Bagi Louisa Sagita, menjadi Brand Ambassador bukan hanya sekadar ajang mencari keuntungan, tetapi juga kesempatan untuk memahami industri pemasaran secara langsung. Ini menjadi pengalaman nyata yang memperkaya pemahamannya tentang komunikasi digital dan media.
Selain menjadi Brand Ambassador, Louisa juga terus mengasah keterampilannya melalui berbagai program internship. Salah satu pengalaman yang berkesan adalah saat ia bergabung dalam Internkuy by Produktifkuy Batch 7 sebagai TikTok Talent Division.
Bekerja di bidang ini membantunya memahami strategi pemasaran digital, khususnya dalam platform berbasis video pendek yang sedang populer. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan kesempatan istimewa sebagai intern terpilih untuk menemani CEO Internkuy dalam acara launching Scarlett Whitening, di mana ia berperan sebagai videografer.
Perjalanan Louisa adalah bukti bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah jalan menuju kesempatan baru. Dari seseorang yang awalnya bercita-cita menjadi dokter, ia menemukan passion yang lebih cocok dengan dirinya di dunia komunikasi.
Dengan kerja keras, keberanian mencoba hal baru, serta tekad untuk terus berkembang, Louisa telah membuktikan bahwa perubahan arah bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Kini, ia terus melangkah maju, menjelajahi lebih banyak peluang, dan membangun masa depan yang gemilang di dunia komunikasi digital dan media.
Bagi siapa pun yang sedang merasa ragu dengan pilihan hidupnya, kisah Louisa Sagita mengajarkan bahwa terkadang, jalan yang berbeda bisa membawa kita ke tempat yang lebih tepat. Yang terpenting adalah terus belajar, mencoba, dan tidak takut mengambil langkah baru.***
Larry Maxmillian
Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University