Bogordaily.net – Pelaksanan Program Padat Karya Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor diduga kurang dari 21 Orang.
Program Padat Karya dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) memasuki hari ke 5 dengan peserta dari 68 kelurahan sebanyak 1.428 peserta. Setiap kelurahan terdiri 21 peserta sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
Program padat karya yang dijadwalkan selama 10 hari difokuskan membersihkan lingkungan sungai, saluran-saluran air, termasuk juga ke depan ada pengolahan sampah dari hulu ke hilir.
Tak terkecuali kegiatan padat karya yang dilaksanakan di Kelurahan Margajaya, alih-alih menyerap tenaga kerja yang melibatkan masyarakat sesuai kuota per setiap Kelurahan.
ADVERTISEMENT
Namun yang terjadi di lapangan terlihat tidak mengikuti prosedur dan menyimpang dari ketentuan.
Hal tersebut dikeluhkan oleh salah seorang pekerja Andri, yang mengatakan bahwa faktanya dari hari pertama kegiatan, para peserta tidak dibekali peralatan kerja.
”Hari pertama peralatan masih berada di Kantor Kecamatan belum diambil oleh pihak Kelurahan, alhasil para pekerja menggunakan peralatan seadanya yang mereka miliki. Barulah di hari kedua dan berikutnya pekerja dibekali peralatan kerja,” ujarnya.
Andri menambahkan, jumlah peserta di lapangan selalu kurang dari 21 orang.
Kenyataan di lapangan terkadang hanya ada 15 sampai 17 orang, tentu itu tidak sesuai absensi kegiatan.
Bahkan ada beberapa pekerja yang pada pelaksanaan di rolling bergantian, dibagi jatah masing-masing 5 hari bekerja, seharusnya 10 hari kerja.
Bagi mereka jelas itu mengurangi pendapatan, yang memang sedang dalam keadaan menganggur.
”Jadi kalau memang kuota setiap Kelurahan 21 orang, ya jumlah di lapangan seharusnya sesuai,” ujarnya
Warga lainnya Rudi mengatakan, punya keinginan untuk mengikuti program padat karya kali ini, karena sedang tidak bekerja, namun ketika ia ingin mendaftar, ternyata kuotanya sudah terpenuhi.***