Saturday, 12 April 2025
HomeBeritaDr. Beata Ratnawati: Akademisi, Inovator, dan Penggerak Lingkungan

Dr. Beata Ratnawati: Akademisi, Inovator, dan Penggerak Lingkungan

Bogordaily.net – Dunia akademik di Indonesia telah melahirkan banyak ilmuwan dan peneliti yang berdedikasi untuk perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu sosok yang menonjol di bidang lingkungan dan keberlanjutan adalah Dr. Ir. Beata Ratnawati, S.T., M.Si., seorang akademisi sekaligus inovator yang berkontribusi dalam pengembangan teknologi pengelolaan lingkungan.

Sebagai Ketua Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Beata telah menunjukkan kiprahnya dalam penelitian, pengajaran, serta implementasi teknologi lingkungan yang inovatif.

Dr. Beata lahir di Jambi pada 25 Juni 1988. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap isu-isu lingkungan, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro, pada tahun 2006 hingga 2010. Ketekunan dan minatnya dalam bidang ini membawanya melanjutkan studi magister di bidang Ilmu Lingkungan di universitas yang sama (2010-2012).

Kehausannya akan ilmu pengetahuan membawanya ke jenjang doktoral di bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di IPB University.

Pada Januari 2023, ia berhasil menyelesaikan program doktoralnya, memperkuat kapasitasnya sebagai seorang akademisi yang memiliki pemahaman mendalam mengenai tantangan dan solusi lingkungan di Indonesia.

Selain itu, pada tahun 2024-2025, ia juga menjalani Program Profesi Insinyur untuk mendapatkan pengakuan sebagai tenaga ahli di bidang teknik lingkungan.

Sebagai seorang akademisi, Dr. Beata tidak hanya berperan sebagai pendidik tetapi juga sebagai peneliti dan inovator.

Ia percaya bahwa pendidikan tinggi harus mampu mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menerapkan keilmuannya dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat.

Oleh karena itu, Dr. Beata juga memberikan perhatian besar pada pengembangan mahasiswa. Ia percaya bahwa mahasiswa harus dikenalkan dengan riset sejak dini agar memiliki pemahaman yang kuat tentang metodologi ilmiah dan pentingnya literatur akademik.

“Mahasiswa perlu didorong untuk terlibat dalam penelitian dosen, melakukan penelitian mandiri, serta berpartisipasi dalam berbagai kompetisi ilmiah,” jelasnya.

Dengan pendekatan ini, ia berhasil mencetak mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam menjawab berbagai tantangan lingkungan.

Sebagai akademisi, Dr. Beata tidak hanya terlibat dalam dunia pendidikan tetapi juga aktif melakukan penelitian dan inovasi. Salah satu karya terbaiknya adalah aplikasi SIPTA (Sistem Pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah) yang berhasil masuk dalam 116 Inovasi Indonesia 2024.

SIPTA merupakan aplikasi yang dirancang untuk memitigasi gas rumah kaca dari tempat pembuangan akhir sampah. Inovasi ini mencerminkan komitmennya terhadap solusi berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan di Indonesia.

“Tidak ada akhir untuk belajar dan berkembang,” ucapnya saat ditanya mengenai filosofi hidupnya. Prinsip ini yang terus ia pegang dalam perjalanan akademiknya.

Tidak hanya itu, Dr. Beata juga aktif dalam menulis berbagai publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional, terutama yang membahas tentang mitigasi perubahan iklim, pengelolaan limbah, serta kebijakan lingkungan.

Karya-karya ilmiahnya banyak dijadikan rujukan oleh akademisi lain dan juga praktisi lingkungan yang mencari solusi dalam bidang pengelolaan limbah dan energi terbarukan.

Salah satu aspek menarik dari penelitian Dr. Beata adalah pendekatannya yang inovatif dalam mencari solusi terhadap permasalahan lingkungan.

Ia menggabungkan pendekatan teknologi, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan solusi yang holistik dan aplikatif.

Dalam implementasi SIPTA, misalnya, ia tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan regulasi yang ada serta keterlibatan masyarakat dalam penerapan teknologi ini.

Menurut teori Sustainable Development Goals (SDGs) yang dikembangkan oleh PBB, pendekatan multidisiplin sangat diperlukan dalam pengelolaan lingkungan. Dr. Beata memahami bahwa untuk mencapai tujuan keberlanjutan, diperlukan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri.

Oleh karena itu, ia aktif dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna mengimplementasikan hasil penelitiannya di tingkat praktis.

Dalam perjalanannya sebagai akademisi dan peneliti, Dr. Beata menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik.

Ia mengungkapkan bahwa meskipun banyak inovasi telah dikembangkan, implementasi di lapangan masih mengalami kendala karena kurangnya dukungan regulasi dan kesadaran publik. Ketika ditanya mengenai perubahan sistem pendidikan, Dr. Beata masih mempertimbangkan dinamika kebijakan seperti Merdeka Belajar yang tengah berkembang di Indonesia.

Namun, satu hal yang pasti, ia berharap semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.

“Semakin banyak orang yang bisa belajar, maka semakin meningkat pula kualitas pendidikan di Indonesia,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai pesan bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia akademik dan penelitian, Dr. Beata Ratnawati, menyampaikan bahwa menjadi akademisi bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk terus belajar, mengajar, dan berbagi ilmu demi perubahan yang lebih baik.

Ia menekankan pentingnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ketekunan dalam penelitian, serta keberanian dalam mengembangkan inovasi.

“Menjadi akademisi bukan semata-mata untuk mencari pendapatan, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa membagikan ilmu yang kita miliki dan berperan bagi masyarakat serta lingkungan.”.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan pengelolaan sampah yang semakin kompleks Dr. Beata Ratnawati, adalah contoh nyata akademisi yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga aktif dalam penelitian dan inovasi yang memberikan dampak bagi masyarakat.

Dengan dedikasi tinggi dalam bidang teknik lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam, ia terus berusaha mencari solusi terhadap permasalahan lingkungan yang semakin kompleks.

Sosoknya menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan akademisi muda untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Dalam era dimana tantangan lingkungan semakin nyata, sosok seperti Dr. Beata Ratnawati menjadi sangat penting.

Melalui riset, inovasi, dan komitmen akademiknya, ia membuktikan bahwa ilmu pengetahuan memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan yang positif bagi dunia.***

 

Abizar Al Ghifari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here