Monday, 7 April 2025
HomeBeritaFariz Zulfikar: Jejak Langkah Asisten Dosen Inspiratif

Fariz Zulfikar: Jejak Langkah Asisten Dosen Inspiratif

Bogordaily.net – Fariz Zulfikar Hanif, seorang pemuda kelahiran Buah Batu, Bandung, pada 18 Mei 2003, adalah sosok inspiratif yang saat ini menjabat sebagai Asisten Dosen di Program Studi Peternakan Sekolah Vokasi IPB University. Dengan semangat belajar yang tinggi dan dedikasi luar biasa, Fariz telah menempuh perjalanan hidup yang penuh tantangan, kerja keras, serta berbagai pencapaian yang membanggakan.

Sejak kecil, Fariz telah menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ia mengawali pendidikannya di SDN Cimareme Indah, di mana ia mulai mengembangkan rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia sains. Ketertarikannya pada IPA terus berkembang hingga ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 8 Cimahi. Di sana, Fariz dikenal sebagai siswa cerdas yang sering mendapatkan nilai tinggi dalam pelajaran.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP, Fariz melanjutkan perjalanan akademiknya ke SMAN 5 Cimahi dengan memilih jurusan IPA. Di masa SMA inilah ia tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan kewirausahaan. Masa-masa ini menjadi awal mula pembentukan karakter Fariz sebagai individu yang mandiri, pekerja keras, dan penuh semangat.

Masa SMA menjadi salah satu periode penting dalam hidup Fariz. Di usia muda, ia sudah mulai belajar untuk mandiri secara finansial. Fariz memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual es susu beku dan salad. Setiap hari, ia berkeliling membawa coolbox untuk menawarkan dagangannya kepada teman-teman sekolah maupun masyarakat sekitar.

Tidak berhenti di situ, Fariz kemudian menciptakan produk jajanan sendiri yang diberi nama “Janda” atau singkatan dari Jajanan Lada. Produk ini mencakup keripik kaca, basreng (baso goreng), dan berbagai makanan pedas lainnya.

Hasil dari usahanya digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari seperti ongkos transportasi dan makan sehingga tidak membebani orang tuanya. Perjuangan ini menunjukkan betapa gigihnya Fariz dalam menghadapi tantangan hidup. Ia belajar bahwa kerja keras adalah kunci untuk mencapai kemandirian.

Selain berwirausaha, Fariz juga aktif dalam organisasi Paskibra sejak SMP hingga SMA. Ia bahkan pernah menjadi pelatih Paskibra di sekolahnya dan berhasil membawa timnya meraih berbagai penghargaan di tingkat kabupaten, kota, hingga nasional. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan kepemimpinannya tetapi juga membentuk mentalnya untuk selalu berkompetisi secara sehat.

Perjalanan Menuju Dunia Akademis
Setelah lulus SMA, Fariz memiliki impian besar untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ia mengikuti bimbingan belajar intensif dan mendapatkan nilai yang cukup baik. Namun sayangnya, ia tidak lolos seleksi tersebut. Meski sempat merasa kecewa, Fariz tidak menyerah. Ia kemudian mendaftar melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan dinyatakan lolos diterima di Program Studi Peternakan IPB University.

Fariz memilih jurusan peternakan karena ia melihat potensi besar di sektor ini. Menurutnya, sektor peternakan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari, segala hal yang mendasari kebutuhan manusia berawal dari sumber energi. Keputusan ini menjadi titik awal perjalanan akademisnya yang penuh makna.

Prestasi dan Pengalaman Organisasi
Selama menempuh pendidikan di IPB University, Fariz aktif mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan. Ia pernah magang sebagai staf BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan kemudian dipercaya menjabat sebagai Wakil Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM Sekolah Vokasi IPB. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Departemen Biro Internal Himpunan Mahasiswa Peternakan.

Tidak hanya itu, Fariz juga terpilih sebagai anggota BKMWA (Badan Kelengkapan Majelis Wali Amanat) mewakili fakultas Sekolah Vokasi. Dalam perannya ini, ia bertugas mengevaluasi kinerja rektor serta memberikan masukan strategis untuk pengembangan universitas. Pengalaman-pengalaman ini memperkaya wawasan dan keterampilannya dalam memimpin serta berkontribusi bagi komunitas akademis.

Perjalanannya menjadi Asisten Dosen Teladan
Kedekatan Fariz dengan dosen-dosen di Program Studi Peternakan membuka jalan baginya untuk menjadi asisten dosen. Awalnya, ia sering direkomendasikan oleh para dosen karena dinilai memiliki kemampuan akademis dan komunikasi yang baik. Namun perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada beberapa pihak yang meragukan kemampuannya dan bahkan mencibir bahwa ia tidak pantas menjadi asisten dosen.

Namun demikian, Fariz memilih untuk tidak terpengaruh oleh komentar negatif tersebut. Ia fokus pada tujuan utamanya: membuktikan bahwa dirinya mampu menjalankan tugas dengan baik. Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Fariz berhasil lolos seleksi asisten dosen dan kini aktif mengajar sambil tetap menyelesaikan skripsinya.

Bagi Fariz, pekerjaan sebagai asisten dosen adalah sebuah anugerah besar. Selain dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa lain, ia juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para profesor tentang isu-isu terkini di sektor peternakan. Pengalaman ini juga membantunya memperluas jaringan profesional dengan para pemegang jabatan penting di IPB University.

Impian dan Rencana Masa Depan
Setelah menyelesaikan studinya nanti, Fariz bercita-cita untuk bekerja di sektor peternakan dengan fokus pada unggas—bidang yang sangat diminatinya sejak lama. Ia juga memiliki rencana besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui beasiswa LPDP ke Australia. Impian ini sejalan dengan visinya untuk terus berkembang secara akademis dan profesional sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi sektor peternakan Indonesia.

Sebagai seseorang yang telah melalui berbagai tantangan hidup, Fariz memiliki pesan penting bagi mahasiswa lainnya. Beliau menegaskan bahwa sebagai seorang mahasiswa sudah seharusnya belajar dengan sungguh-sungguh tanpa terdistraksi oleh hal-hal yang tidak penting, selain itu, prioritaskan pendidikan karena itu adalah investasi terbesar dalam hidup. Ia juga menekankan pentingnya membangun relasi baik dengan sesama mahasiswa maupun dosen serta pihak eksternal yang relevan dengan dunia kuliah.

Kisah hidup Fariz Zulfikar Hanif adalah bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang menuju kesuksesan meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Sebagai seorang asisten dosen teladan sekaligus individu yang mandiri sejak muda, Fariz telah menginspirasi banyak orang di sekitarnya untuk terus berjuang meraih mimpi-mimpi besar mereka tanpa pernah menyerah pada keadaan.***

Nazwa Safira Ramadhani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here