Bogordaily.net – Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program kerja dari President RI ke-8 yaitu Pak Prabowo Subianto. Program yang digadang-gadang sudah digagas dari tahun 2006, merupakan program unggulan dan program prioritas dari Bapak Probowo Subianto. Program makan siang ini menimbulkan berbagai sudut pandang, Menimbulkan pro dan kontra tetapi hal ini tidak membuat pak Prabowo menghentikan niatnya menjalankan program ini.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 6 Januari Program makan siang gratis ini dilaksanakan diberbagai tempat di indonesia walau masih banyak daerah yang belum bisa merasakan program makan siang gratis.
Persebarang yang belum merata di sebabkan oleh beberapa hal, untuk itu, Pak Prabowo berkomitmen untuk memastikan program makan siang gratis ini dapat merata ke seluruh wilayah Indonesia pada akhir tahun 2025.
Program Makan siang gratis ini yang sudah berjalan sebulan lebih, Program makan siang gratis ini menimbulkan beragam respon dari masyarakat luas.Pujian dan kritik terus berdatangan, namun evaluasi dan perbaikan terus dilakukan.
Proses ini menghadirkan tantangan, namun juga memberikan peluang untuk menjadikan program pertama ini di Indonesia semakin efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Belajar dengan keadaan lapar merupakan situasi yang tidak mengenakan, ketika otak dipaksa bekerja sedangkan perut menahan kelaparan akan membuat proses belajar dan mengajar menjadi tidak efektif.
Memang benar makan siang gratis ini tidak akan memeberikan dampak yang langsung untuk perkembangan Indonesia tetapi dampak yang akan diterima oleh Indonesia akan terasa beberapa tahun atau bisa puluhan tahun kedepan, Karena program ini memang dirancang untuk menyiapkan anak-anak indonesia generasi emas 2045.
Program makan siang gratis ini menimbulkan respon yang negatif dari anak-anak Sekolah Dasar, mereka merasakan bahwa makanan yang disiapkan memiliki rasa yang asing dan tidak sesuai dengan selera mereka, seharusnya ini menjadi pertanyaan kenapa makanan ini tidak enak dan asing bagi mereka, apa masalah ini ada pada orang yang menyiapkan makanannya atau masalahnya timbul dari anak-anak yang sudah biasa memakan makanan cepat saji? hal ini lah seharusnya diselidiki lagi bukan langsung menyalahkan program makan siang gratis.
Respon negatif yang terjadi dari berbagai pihak, tetapi yang paling banyak memberikan respon negatif yaitu daerah-daerah yang bisa dikatakan kota besar yang dimana anak-anak ini sudah terbiasa dengan makanan cepat saji dan makanan yang mengandung msg sehingga makanan sehat terasa asing dan tidak enak.
Respon dengan pujian tidak sedikit juga didapatkan dari program ini, karena masih banyak anak-anak Indonesia yang berada di berbagai daerah yang tidak pernah merasakan makanan enak dan susu yang bergizi, sehingga hal ini membuat mereka merasa bahwa program makan siang gratis ini merupakan program yang sangat bermanfaat untuk mereka.
Banyak di antara mereka yang bahkan belum pernah merasakan makanan bergizi atau susu yang layak. Ini adalah kenyataan yang masih dihadapi oleh sebagian besar anak-anak Indonesia, yang seharusnya mendapat perhatian lebih.
Program makan siang gratis ini memang tidak bisa dibandingkan dengan kelezatan makanan yang biasanya kita nikmati di rumah. Namun, bagi sebagian orang, ini adalah suatu bentuk kemewahan yang sangat berarti. Makanan yang mungkin jarang atau bahkan tidak pernah mereka rasakan sebelumnya, kini bisa mereka nikmati, memberikan dampak positif meski sederhana.
Beragam respon yang diterima oleh pemerintah saat ini tentu menjadi bahan evaluasi dan bahan untuk menjadikan program makan siang gratis ini menjadi suatu program yang efektif dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena ditengah permasalahan ekonomi dan sosial yang dihadapi indonesia membuat masyarakat berfikir akan program makan gratis ini efektif atau malah sebaliknya. sehingga diperlukan kecakapan dan kualitas yang baik dalam Program ini.
Setiap program atau kebijakan yang dilaksanakan, baik yang sedang berjalan maupun yang sudah terlaksana, pasti akan membawa dampak positif maupun negatif. Ini adalah hal yang wajar dan menjadi bagian dari proses evaluasi yang harus dilakukan.
Tidak terkecuali Makan Bergizi Gratis serta program-program pemerintah, yang selalu menimbulkan pro dan kontra. Yang penting adalah kita harus mampu melihat apakah dampak positif yang ditimbulkan lebih besar daripada dampak negatifnya, atau sebaliknya.
Dampak positif ketika jelas memberikan pengaruh yang lebih besar dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, serta dampak negatifnya bisa dikelola atau diatasi dengan baik, maka tidak ada salahnya untuk tetap melanjutkan atau bahkan memperluas program tersebut.
Kunci utamanya adalah bagaimana kita bisa meminimalkan efek negatif dan memastikan bahwa manfaat yang diperoleh masyarakat lebih signifikan, bukan hanya dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka panjang.
Jadi, pada akhirnya, sebuah program yang baik adalah yang mampu memberikan dampak positif lebih besar dan dapat mengelola tantangan serta risiko dengan bijak. Meskipun ada tantangan, program ini perlu dilanjutkan dengan perbaikan, seperti peningkatan rasa makanan atau pemerataan distribusi.***
Rifa Tuljanah
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB