Bogordaily.net – Musibah menimpa seorang siswa kelas 8 SMPN 2 Cibinong, Andreas Amos Sihombing. Ia kehilangan HP miliknya saat menghadiri acara Kirab Mahkota Binokasih yang digelar di area Gedung Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin, 21 April 2025.
Andreas mengaku kehilangan handphone merek Oppo A17 miliknya secara tiba-tiba saat sedang mengantre makanan usai mengikuti rangkaian acara penyambutan Kirab Mahkota Binokasih sejak siang hari.
Dalam kondisi masih terguncang dan menangis, ia menceritakan detik-detik saat kejadian yang membuatnya sangat terpukul.
“HP saya ilang tadi pas lagi antri makanan mau ngambil siomay, tiba-tiba di deketin orang cuma gatau siapa tiba-tiba ngerogoh tas,” ujar Andreas dengan mata berkaca-kaca.
Insiden ini langsung mengundang simpati dari warganet setelah cerita Andreas beredar di media sosial.
Banyak yang menyayangkan musibah ini terjadi, terlebih korbannya adalah seorang pelajar yang sedang mengikuti kegiatan budaya.
Komentar-komentar dukungan pun membanjiri unggahan yang membahas kejadian ini. Beberapa pengguna media sosial menyampaikan rasa prihatin dan mengajak Andreas untuk tetap tabah menghadapi ujian ini.
“Kasihan kamu nak,” tulis salah satu warganet.
“Ade sabar ya dek,” komentar lainnya.
“Ya Allah Amos.. semoga diganti dengan rezeki yang lebih banyak tetep hati-hati ya Nak… sabar ya,” tulis pengguna lain dengan penuh empati.
Tidak sedikit pula warganet yang mempertanyakan sistem keamanan acara, mengingat lokasi keramaian seharusnya dilengkapi dengan CCTV atau pengamanan ekstra.
Banyak juga yang menyoroti perlunya edukasi kepada anak-anak agar lebih waspada saat membawa barang berharga di tempat umum.
“Kesian, anak SMP kan masih polos-polosnya. Kalau dideketin orang pasti gak curigaan kayak kita yang dewasa,” tulis salah satu komentar yang turut mengingatkan pentingnya kewaspadaan.
Sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku pencurian tersebut. Belum ada keterangan resmi dari pihak panitia penyelenggara maupun aparat keamanan terkait langkah yang akan diambil untuk menindaklanjuti kasus ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan dan keamanan dalam setiap acara publik, terutama yang melibatkan anak-anak.***