Sunday, 13 April 2025
HomeOpiniKebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat

Bogordaily.net – Pada 21 Januari 2025 lalu, kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat. Peristiwa yang terjadi pada dini hari tersebut menghanguskan lebih dari 500 rumah dan menyebabkan hampir 1.800 jiwa kehilangan tempat tinggal.iduga, kebakaran ini dipicu oleh korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Kejadian ini menyoroti kerentanan kawasan permukiman padat terhadap bencana kebakaran karena kepadatan bangunan yang berdekatan, akses jalan yang sempit, serta minimnya sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran menjadi faktor yang memperburuk situasi.elain itu, penggunaan material bangunan yang mudah terbakar, seperti kayu dan tripleks, turut mempercepat penyebaran api.

Salah satu langkah utama yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa adalah perawatan instalasi listrik secara berkala. Korsleting listrik merupakan penyebab umum kebakaran, terutama di kawasan dengan instalasi listrik yang sudah tua atau tidak sesuai standar. Oleh karena itu, penting bagi warga untuk rutin memeriksa kondisi kabel, mengganti instalasi yang sudah usang, serta memastikan penggunaan peralatan listrik yang aman agar risiko kebakaran dapat diminimalisir.

Selain itu, pemilihan bahan bangunan yang tahan api juga menjadi faktor krusial dalam mengurangi potensi kebakaran. Di Kelurahan Kebon Kosong, banyak rumah di permukiman padat masih menggunakan material mudah terbakar seperti kayu dan tripleks, yang mempercepat penyebaran api saat terjadi kebakaran. Oleh karena itu, penggunaan bahan bangunan yang lebih tahan terhadap api, seperti bata ringan atau beton, dapat membantu memperlambat laju penyebaran api dan memberi waktu lebih bagi warga untuk menyelamatkan diri serta bagi pemadam kebakaran untuk mengendalikan situasi.

Di samping upaya pencegahan, penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) juga sangat penting dalam penanganan awal kebakaran. Jika setiap rumah memiliki APAR dan warga dilatih untuk menggunakannya, api yang baru mulai berkobar dapat segera dipadamkan sebelum menyebar lebih luas. Kesadaran dan keterampilan dalam menggunakan APAR perlu ditingkatkan melalui pelatihan rutin, sehingga masyarakat lebih siap dalam menghadapi keadaan darurat.

Tak kalah penting, penataan ulang tata ruang permukiman perlu menjadi perhatian pemerintah dan warga. Kawasan yang terlalu padat dengan bangunan berdempetan serta akses jalan yang sempit sering kali menyulitkan mobil pemadam kebakaran untuk menjangkau lokasi kebakaran. Dengan memperlebar akses jalan dan memberikan ruang antara bangunan, risiko penyebaran api dapat dikurangi, serta memudahkan evakuasi warga saat terjadi kebakaran.

Terakhir, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran semakin meningkat. Sosialisasi rutin, simulasi evakuasi, serta pelatihan penanganan kebakaran dapat membentuk budaya siap siaga dalam masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik, warga akan lebih berhati-hati dalam menggunakan listrik, memasak, maupun menyimpan bahan mudah terbakar di rumah mereka.

Kebakaran di Kemayoran menjadi pengingat bahwa pencegahan jauh lebih baik daripada penanggulangan. Dengan perawatan instalasi listrik yang baik, pemilihan material bangunan yang aman, penyediaan APAR, penataan ruang permukiman yang lebih baik, serta edukasi yang terus-menerus, risiko kebakaran dapat dikurangi secara signifikan. Oleh karena itu, sinergi antara masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman kebakaran di masa depan.***

Oleh: Ersya Shafira Chairani Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here