Monday, 7 April 2025
HomeOpiniKetika Megaproyek Dikalahkan oleh Perut Rakyat : Mana yang Sebenarnya Perlu Diprioritaskan?

Ketika Megaproyek Dikalahkan oleh Perut Rakyat : Mana yang Sebenarnya Perlu Diprioritaskan?

Bogordaily.net – Program makan siang gratis yang menjadi program kerja presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memicu perdebatan akhir akhir ini. Makan Bergizi Gratis menjadi program unggulan yang memiliki tujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Anggaran negara untuk program makan siang gratis inilah yang menimbulkan kekhawatiran pasalnya anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar dan akan berdampak terhadap prioritas pembangunan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dana yang dialokasikan untuk pembangunan IKN hanya mencapai Rp143,1 miliar pada tahun pertama pemerintahan Prabowo. Dan sebesar Rp71 triliun dana APBN dialokasikan untuk program makan bergizi gratis pada tahun pertama, walaupun relatif kecil dibanding estimasi Rp460 triliun bila ia telah berjalan sepenuhnya, angka ini tetap menarik perhatian publik.

Ini menunjukkan bahwa ada pergeseran prioritas, kebutuhan dasar masyarakat seperti gizi anak-anak mendapatkan perhatian lebih besar dibandingkan proyek infrastruktur IKN.

Anggaran dana makan siang gratis tanpa disertai realokasi sana yang signifikan ini dapat menyebabkan defisit anggaran membengkak. Hal ini berpotensi dapat menganggu program-pepgram penting lainnya salah satunya pembangunan megaproyek IKN.

Ada kekhawatiran bahwa pengeluaran ini akan membebani APBN secara keseluruhan, terutama jika tidak diimbangi dengan efisiensi dan pengurangan belanja di sektor lain14. Jika tidak dilakukan penyesuaian, pemerintah mungkin harus mengambil dana dari proyek infrastruktur lain, termasuk IKN, yang merupakan proyek strategis untuk pemerataan ekonomi dan pengembangan wilayah.

Program makan siang gratis bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Nutrisi yang baik dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar, sehingga berkontribusi dalam membantu mengurangi angka stunting.

Hal ini berdampak lebih luas dan dapat mendukung kesehatan serta perkembangan generasi muda karena efeknya langsung bisa dirasakan masyarakat. Dengan menyediakan makan siang gratis, program ini mengurangi beban finansial keluarga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Dalam kata lain, program ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, pembangunan IKN merupakan investasi jangka panjang yang bertujuan untuk mencapai pemerataan ekonomi dan penduduk di Indonesia. Saat ini, sebagian besar kegiatan ekonomi dan populasi terpusat di Pulau Jawa, sehingga pemindahan ibu

kota diharapkan dapat mendistribusikan pertumbuhan ekonomi lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, terutama ke Kalimantan dan wilayah timur lainnya. IKN direncanakan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.

Pembangunan megaproyek IKN juga dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik. Dengan infrastruktur yang lebih baik, Indonesia dapat bersaing lebih efektif di pasar global. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi baru dan menciptakan titik-titik pertumbuhan yang dapat menguntungkan masyarakat secara luas.

Alokasi dana untuk program makan siang gratis menunjukkan komitmen pemerintah baru terhadap kesejahteraan sosial. Namun, perlu ada keseimbangan antara kebutuhan mendesak ini dengan proyek pembangunan jangka panjang seperti IKN. Tanpa perencanaan yang matang dan pengelolaan yang bijaksana, langkah ini bisa berisiko mengganggu stabilitas ekonomi negara. Dengan demikian, pemerintah harus memastikan bahwa kedua program ini dapat berjalan secara sinergis, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak saat ini tetapi juga mendukung tujuan pembangunan jangka panjang yang lebih luas.***

 

Nazwa Safira Ramadhani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here