Bogordaily.net – Merayakan Hari Jadi Kabupaten Bogor ke 543, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake hadir di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin (21/04/2025).
Kegiatan ini merupakan wujud nyata bagi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk terus berkomitmen dan konsisten membangun Kabupaten Bogor dalam rangka mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bogor.
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake merupakan benda pusaka peninggalan kerajaan Sunda yang berpindah ke Kerajaan Sumedanglarang. Hadirnya mahkota di Kabupaten Bogor ini memberikan makna sekaligus simbol untuk lebih memperkuat kembali nilai-nilai luhur kepemimpinan Sunda kepada generasi kini dan yang akan datang.
“Kami yakin budaya sebagai kekuatan sekaligus identitas bangsa yang bisa menjadi modal untuk menghadapi berbagai macam tantangan global di masa kini,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto, S.Si, dalam keterangan tertulisnya kepada media di Bogor, Minggu (20/04/2025).
Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Kerajaan Sumedanglarang turut menjelaskan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake ini bukan hanya sekadar barang pusaka yang dijaga dan dirawat. Menurut dia, mahkota bersejarah ini menjadi simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.
“Dengan membawa mahkota ini dari Sumedang ke Kabupaten Bogor, menjadikan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan hanya bentuk seremoni, tetapi juga sebuah langkah edukatif dan reflektif dalam memperkenalkan kembali jatidiri bangsa yang berakar pada peradaban luhur Nusantara,” tuturnya.
Radya Anom kembali menjelaskan bahwa Kirab ini menjadi ruang pembelajaran publik, serta mengajak masyarakat untuk kembali menilik kekayaan budaya sebagai fondasi kebangsaan.
“Hal penting lainnya, peristiwa ini menjadi momentum penting yang dapat mendorong destinasi wisata sejarah Kerajaan Sunda dan Pajajaran yang selama ini menjadi identitas historis masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.
Secara filosofis, Mahkota Binokasih Sanghyang Pake memiliki makna hidup yang sangat kuat. Dalam Bahasa Sunda, Binokasih berarti “bina kasih sayang”, yang menjadi nilai dasar yang melahirkan prinsip-prinsip hidup seperti gotong royong, keadilan, dan kebijaksanaan. Sementara Sanghyang Pake bermakna “dipakai oleh pemimpin” untuk menjadikannya sebagai simbol kuat terhadap nilai-nilai kepemimpinan.
Setelah prosesi Kirab Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan serangkaian acara menarik lain. Diantaranya adalah kegiatan “Sosialisasi Kepemimpinan Berlandaskan Filosofi Mahkota Binokasih” yang akan menghadirkan tokoh budayawan, yaitu Radya Anom Luky Djohari Soemawinata bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto, S.Si.
Setelah itu, masyarakat akan disuguhi kemeriahan Pesta Rakyat yang menghadirkan aneka jajanan tradisional gratis. Rangkaian acara akan ditutup dengan Pagelaran Wayang Golek semalam suntuk, sebagai bentuk apresiasi terhadap seni pertunjukan rakyat yang tetap hidup dan relevan hingga kini.
Pemerintah Kabupaten Bogor mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk turut hadir, berpartisipasi, dan merayakan warisan budaya ini sebagai bagian dari gerakan pelestarian nilai-nilai luhur bangsa. Mari bersama-sama menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini dan sampai bertemu tanggal 21 April 2025 di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong!.***