Saturday, 26 April 2025
HomeBeritaKisah pak Puji Wijayanto, dari Hobi Main Bola, Sampai Menjadi Sebuah Perjalanan...

Kisah pak Puji Wijayanto, dari Hobi Main Bola, Sampai Menjadi Sebuah Perjalanan Karier

Bogordaily.net – Puji Wijayanto lahir di Tangerang dalam lingkungan keluarga yang memiliki keluarga yang bisa dibilang memiliki fundamental yang kurang baik. Tidak banyak anggota keluarganya yang menempuh pendidikan tinggi, sehingga ia tumbuh tanpa banyak ekspektasi dalam dunia akademik.

Namun, keterbatasan ini tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, hal ini menjadi tantangan bagi dirinya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa mencapai kesuksesan meskipun berasal dari lingkungan yang kurang mendukung dalam aspek pendidikan.

Masa Remaja: Menemukan Passion di Sepak Bola
Sejak kecil, seperti anak laki-laki lainnya, Puji memiliki kegemaran yang besar terhadap sepak bola. Ia tidak hanya bermain untuk bersenang-senang, tetapi juga mulai menekuni olahraga ini dengan lebih serius.

Bakatnya semakin terlihat dan ia mulai mengikuti berbagai kompetisi sepak bola. Berkat kegigihannya, ia berhasil meraih berbagai prestasi di tingkat sekolah maupun daerah.

Namun, fokusnya yang begitu besar terhadap sepak bola membuatnya tidak terlalu memperhatikan akademik.

Ia lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan daripada di dalam kelas. Saat itu, Puji berpikir bahwa masa depannya akan berpusat pada sepak bola, dan pendidikan bukanlah sesuatu yang terlalu ia prioritaskan.

Kesempatan Tak Terduga: Sepak Bola Membuka Pintu ke Dunia Perkuliahan
Siapa sangka, kecintaan Puji terhadap sepak bola justru menjadi jembatan yang membawanya ke dunia akademik.

Berkat prestasinya di dunia sepak bola, ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ia diminta untuk bergabung dengan sebuah kampus dengan tujuan memajukan ekstrakurikuler sepak bola di kampus tersebut.

Pada awalnya, Puji belum terlalu serius dalam menjalani perkuliahan. Namun, sebuah peristiwa kecil mengubah cara pandangnya terhadap pendidikan.

Momen Pencerahan: Pendidikan Adalah Kunci Dunia
Saat menjalani semester awal di perkuliahan, Puji membaca sebuah artikel yang mengatakan, “Salah satu kunci dunia adalah pendidikan.” Kalimat itu terus terngiang dalam pikirannya.

Ia mulai menyadari bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam membuka peluang dan memperluas wawasan seseorang.

Pada saat yang bersamaan, lingkungan akademik di sekitarnya juga mulai memberikan pengaruh besar terhadap dirinya. Puji dikelilingi oleh banyak orang hebat. Ia merasa tertantang dan berpikir,

“Saya harus setara dengan orang-orang di sini.” Sejak saat itu, Puji mulai lebih serius dalam dunia akademik. Dari Pemain Menjadi Pelatih: Sepak Bola Membawanya ke S2

Keseriusannya dalam menyeimbangkan akademik dan olahraga membuahkan hasil. Setelah menyelesaikan jenjang S1, Puji kembali mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2. Yang mengejutkan, lagi-lagi sepak bola menjadi jalan yang membawanya ke kesempatan ini.

Keahliannya dalam memahami strategi dan teknik permainan sepak bola membuatnya dipercaya untuk melatih tim di kampusnya. Kesempatan ini memberinya peluang untuk kembali melanjutkan pendidikan dengan beasiswa.

Perjalanan dari seorang anak yang hanya mencintai sepak bola, kemudian mendapatkan pendidikan tinggi melalui olahraga ini. Membuktikan bahwa ada banyak cara untuk mencapai kesuksesan.

Karier Profesional: Mengabdi di Pertamina dan Menjadi Praktisi Mengajar
Setelah menyelesaikan pendidikan S2-nya, Puji Wijayanto kini bekerja di Pertamina, sebuah perusahaan energi terbesar di Indonesia. Namun, meskipun telah mencapai posisi yang mapan dalam kariernya, ia tidak berhenti untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman.

Sebagai bentuk kontribusinya terhadap dunia pendidikan, Puji mengikuti Program Praktisi Mengajar, sebuah program pemerintah yang bertujuan untuk menjembatani teori akademik dengan praktik di dunia kerja.

Dalam program ini, ia berkolaborasi dengan para akademisi dan mahasiswa untuk memberikan wawasan tentang bagaimana teori-teori yang diajarkan di kelas dapat diterapkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Saat ditanya apa yang menjadi motivasi utamanya mengikuti Program Praktisi Mengajar, Puji dengan tegas menjawab, “Kita harus haus dengan ilmu.” Baginya, belajar tidak hanya berhenti di bangku kuliah, tetapi merupakan proses seumur hidup yang harus terus dijalani.

Kesimpulan dan Motivasi
Perjalanan hidup Puji Wijayanto mengajarkan bahwa tidak ada jalan yang benar-benar tertutup bagi mereka yang mau berusaha. Kesuksesan tidak selalu datang dari jalur yang sudah umum, tetapi bisa berasal dari hal yang kita tekuni dengan sungguh-sungguh.
Beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kisahnya:

1. Passion Bisa Menjadi Jalan Sukses
Apa yang awalnya hanya dianggap sebagai hobi bisa menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan, asalkan ditekuni dengan kerja keras dan komitmen.
2. Pendidikan Itu Penting, Tapi Tidak Selalu Harus Konvensional
Puji membuktikan bahwa meskipun awalnya tidak fokus pada akademik, ia tetap bisa sukses melalui jalur yang unik, yaitu sepak bola.
3. Terus Belajar dan Berkembang
Kesuksesan tidak hanya berhenti setelah mencapai satu pencapaian. Puji yang telah bekerja di Pertamina tetap berusaha menambah ilmu dan berbagi pengalaman melalui Program Praktisi Mengajar.
4. Jangan Pernah Merasa Terlambat
Pada awalnya, Puji tidak terlalu memperhatikan akademik, tetapi ketika ia menyadari

pentingnya pendidikan, ia segera berubah dan mengejar ketertinggalannya. Tidak ada kata terlambat untuk mulai belajar.

Kisah Puji Wijayanto adalah bukti bahwa banyak jalan menuju keberhasilan. Jangan pernah menyerah hanya karena merasa jalan kita berbeda dengan orang lain. Kesempatan bisa datang dari hal-hal yang tidak pernah kita duga, asalkan kita mau berusaha dan terus berkembang.***

 

Ersya Shafira Chairani Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here