Bogordaily.net – Kamis dini hari 25 April 2025, suasana tenang warga Kampung Kebon Manggis, RT 01 RW 12, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 01.30 WIB, tebing di kawasan pemukiman warga itu kembali longsor dan memicu kepanikan, terutama di kalangan warga yang rumahnya berada tepat di jalur rawan.
Tanah longsor ini bukanlah kejadian baru. Warga menyebut, kawasan tersebut memang sudah sejak lama menjadi langganan bencana serupa.
Namun, longsor kali ini terbilang cukup parah karena menyebabkan kerusakan hebat pada sejumlah rumah, termasuk rumah seorang nenek yang dikabarkan nyaris rata dengan tanah.
“Saya dengar suara gemuruh kayak batu jatuh, terus warga langsung teriak-teriak minta tolong,” kata seorang warga yang turut menyaksikan kejadian tersebut.
Saat tim evakuasi dan warga bahu-membahu memeriksa lokasi, terlihat jelas kerusakan di beberapa titik, termasuk dinding rumah yang ambrol, atap yang hancur, hingga perabotan yang tertimbun material longsoran.
Warga menyampaikan bahwa bencana longsor Kampung Kebon Manggis telah berulang kali terjadi namun belum juga mendapat penanganan jangka panjang dari pihak berwenang.
Mereka merasa khawatir setiap musim hujan tiba, karena ancaman longsor seperti bom waktu yang bisa terjadi kapan saja.
“Kami tidak bisa tidur nyenyak setiap malam hujan. Takut tanah tiba-tiba ambruk lagi. Kami butuh solusi nyata, bukan janji-janji,” ujar warga lainnya.
Selain kerusakan fisik, longsor juga menyisakan trauma bagi warga, terutama anak-anak dan lansia. Beberapa keluarga bahkan memilih untuk mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman hingga kondisi kembali stabil.
Kini, warga berharap agar pemerintah kota Bogor dan instansi terkait segera turun tangan. Mereka mendesak adanya upaya nyata seperti pembangunan talud penahan tanah, sistem drainase yang lebih baik, serta relokasi untuk rumah-rumah yang berada tepat di tepi tebing.
Kawasan Kebon Manggis saat ini masih dalam pemantauan intensif. Sementara itu, warga berinisiatif membuat sistem pemantauan mandiri dan saling memberi peringatan jika hujan turun deras dalam waktu lama.***