Monday, 21 April 2025
HomeKabupaten BogorMahkota Binokasih Pertama Kalinya Bakal Singgah di Kabupaten Bogor. Catat Tanggalnya!

Mahkota Binokasih Pertama Kalinya Bakal Singgah di Kabupaten Bogor. Catat Tanggalnya!

Bogordaily.net – Kirab , mahkota warisan Kerajaan Galuh yang juga pernah digunakan oleh Prabu Siliwangi di masa Kerajaan Pajajaran, untuk pertama kalinya akan singgah di Kabupaten Bogor.

Kirab ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 April 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menjelaskan bahwa, kirab akan memasuki wilayah Bogor melalui jalur Puncak pada 20 April.

“Akan diterima oleh komunitas budaya di kawasan Puncak. Mereka akan menginap dan melakukan kegiatan spiritual seperti tawasulan di Telaga Warna, karena tempat itu punya nilai historis,” kata Yudi, Rabu 16 April 2025.

Kemudian, pada keesokan harinya, 21 April, siang hari, kirab akan bergerak menuju Cibinong dan direncanakan berhenti di kawasan Muara Beres, tempat akan dilangsungkan prosesi serah terima Mahkota dari pihak Anom Sumedang Larang kepada Bupati Bogor.

“Ini baru pertama kali hadir di Kabupaten Bogor. Tahun lalu ke Kota Bogor, sekarang giliran ke sini, dan kebetulan di masa Pak Rudy Susmanto,” jelasnya.

Selain itu, usai prosesi serah terima, kirab dilanjutkan menuju kompleks Pemkab Bogor. Pada malam hari, kegiatan akan diawali dengan tawasulan bersama para ulama, lalu dilanjut makan malam dan pembekalan kepemimpinan bagi para pemangku jabatan mulai dari tingkat desa hingga dinas.

Sebagai informasi, pembekalan akan digelar di Auditorium Pemkab Bogor, dan dipimpin langsung oleh Anom Sumedang Larang, raja muda dari Sumedang.

Sekitar pukul 21.00 WIB, masyarakat akan disuguhi pagelaran wayang golek di Gedung Tegar Beriman, yang menampilkan dalang nasional Yoga Sunandar, putra maestro Asep Sunandar Sunarya, berkolaborasi dengan dalang lokal Ki Gala dari Kabupaten Bogor. Pagelaran ini juga akan disiarkan secara streaming untuk masyarakat di luar gedung.

Pada pagi harinya, 22 April, akan dilepas dari Tegar Beriman dan kembali melanjutkan perjalanan ke Sumedang Larang.

“Kegiatan ini tak hanya seremoni, tapi juga sarat edukasi sejarah tentang Kerajaan Galuh, Pajajaran, hingga Sumedang Larang, melalui simbol yang masih lestari hingga kini,” ungkap Yudi.***

Albin Pandita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here