Monday, 7 April 2025
HomeBeritaMengenal Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS., Ahli Gizi yang Gemar Bollywood,...

Mengenal Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS., Ahli Gizi yang Gemar Bollywood, Detektif, dan Jalan Kaki

Bogordaily.net – Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada 2 Februari 1960. Pendidikan menengahnya diselesaikan di SMA Negeri 1 Salatiga pada tahun 1978, sebelum melanjutkan studi ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1979. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Peternakan IPB pada tahun 1983.
Perjalanan akademiknya berlanjut dengan meraih gelar magister dalam spesialisasi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga di Fakultas Pertanian IPB University pada tahun 1987.

Kemudian, ia melanjutkan studi doktoral di Iowa State University, Amerika Serikat, dalam bidang Home Economics and Education, yang diselesaikannya pada tahun 1991.

Selama menempuh pendidikan di luar negeri, ia semakin memperdalam pemahamannya mengenai ekonomi, keluarga, dan gizi manusia.

Keberhasilannya dalam meraih pendidikan tinggi di luar negeri tidak terlepas dari doa serta dukungan orang tuanya, khususnya ibunya, serta kedisiplinan yang diterapkan sejak kecil dalam keluarganya.

Dengan latar belakang keilmuan dalam nutrisi dan produksi ternak, Prof. Ali awalnya bercita-cita menjadi peneliti di bidang peternakan. Bahkan, ia sempat mengajukan lamaran ke lembaga penelitian.

Namun, kesempatan mengajar di Departemen Gizi IPB datang lebih dahulu, sehingga ia memutuskan untuk berkarier sebagai akademisi.
Peralihan bidang dari peternakan ke gizi manusia menjadi tantangan tersendiri baginya.

Fokus akademiknya berubah dari mengkaji gizi ternak ke gizi manusia. Meskipun demikian, ia tidak mengalami kendala berarti dan justru semakin terdorong untuk terus belajar serta mengembangkan keilmuannya di bidang tersebut.
Berkat ketekunannya dalam penelitian, Prof.

Ali berhasil meraih gelar Guru Besar dalam bidang Pangan dan Gizi pada tahun 2001, saat usianya baru menginjak 41 tahun. Prestasi ini tergolong luar biasa, mengingat gelar tersebut umumnya diperoleh akademisi di usia 50 tahun atau menjelang masa pensiun. Ia aktif dalam berbagai penelitian di bidang Gizi Masyarakat serta terus berkontribusi dalam berbagai kajian akademik.

Sebagai seorang akademisi, Prof. Ali Khomsan meyakini bahwa keberhasilan dalam pendidikan tinggi sangat bergantung pada persiapan yang matang serta penguasaan materi yang kuat. Selain mengajar, ia juga aktif dalam kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah. Ia juga berkontribusi dalam meningkatkan literasi gizi di masyarakat melalui berbagai artikel populer.

Di dunia kepenulisan, Prof. Ali telah menerbitkan berbagai buku, di antaranya:
● Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup (Grasindo)
● Pangan dan Gizi untuk Kesehatan (Rajagrafindo)
● Solusi Makanan Sehat (Rajagrafindo)

Selain itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Editor di berbagai jurnal ilmiah, seperti Jurnal Gizi dan Pangan, Media Gizi dan Keluarga, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, serta Majalah Pangan (Bulog).

Prof. Ali telah menulis lebih dari 330 artikel yang diterbitkan di berbagai media nasional, termasuk Kompas, Media Indonesia, Republika, Koran Sindo, dan Intisari. Salah satu artikelnya yang berjudul “Fortifikasi Beras, Strategi Atasi Kurang Gizi” berhasil meraih penghargaan Juara 3 dalam Kategori Penulisan Iptek pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada 2 Desember 2013.

Dedikasinya terhadap isu kesehatan dan gizi memperoleh apresiasi luas. Pada tahun 2003, ia dianugerahi penghargaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai tokoh terbaik dalam bidang kesehatan populer.

Guru Besar sekaligus ahli gizi yang telah banyak meneliti tentunya memiliki pendapat atas pandangannya terutama mengenai tantangan utama dalam bidang gizi di Indonesia yang mencakup dua permasalahan besar, yakni gizi kurang (stunting) dan gizi lebih (obesitas).

Ketimpangan sosial-ekonomi membuat sebagian masyarakat mengalami kekurangan pangan, sementara sebagian lainnya menghadapi obesitas akibat pola makan yang tidak seimbang. Hal ini menjadi isu yang sangat Prof Ali perhatikan.

Saat ini, Prof. Ali menjabat sebagai Ketua Klaster Pencegahan Stunting Asosiasi Profesor Indonesia. Ia menegaskan bahwa permasalahan stunting bersifat multidimensi, sehingga solusi yang diterapkan harus mencakup berbagai aspek keilmuan. Menurutnya, peningkatan daya beli masyarakat serta akses pangan bergizi yang tetap terjangkau menjadi faktor penting dalam mengatasi permasalahan ini tanpa merugikan produsen maupun konsumen.

Selain fokus pada bidang akademik dan penelitian, Prof. Ali juga memiliki berbagai hobi yang digelutinya sejak muda. Salah satunya adalah menonton film, terutama film India. Sejak kecil, ia telah menikmati film Bollywood karena akses bioskop di Ambarawa yang cukup mudah, sehingga ia dapat menonton berbagai film secara rutin.

Minatnya ini juga didukung oleh keluarganya yang turut menggemari film Bollywood.
Di samping menonton film, ia juga merupakan penggemar buku bergenre misteri dan detektif. Salah satu penulis favoritnya adalah Agatha Christie, dengan tokoh ikonik seperti Hercule Poirot dan Miss Marple. Ia menyukai novel detektif karena alur cerita yang penuh kejutan dan mengajak pembaca untuk berpikir serta menganalisis jalannya cerita.

Tak hanya itu, Prof. Ali juga mengagumi sosok BJ Habibie, yang dikenal sebagai tokoh dengan kecerdasan luar biasa dan visi besar. Ia terinspirasi oleh bagaimana Habibie mampu meraih pengakuan di tingkat internasional, sebuah pencapaian yang tidak mudah diraih oleh banyak orang. Menurutnya, Habibie adalah bukti nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas dapat membawa seseorang menuju pencapaian luar biasa.

Dalam menjaga kesehatannya, Prof. Ali kini semakin aktif berolahraga. Ia rutin berjalan kaki dan berenang, meskipun ia lebih menyukai berjalan kaki karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu tambahan seperti pergi ke kolam renang. Berjalan kaki dapat dilakukan beberapa kali dalam seminggu untuk menjaga kebugaran dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Sebagai seorang akademisi dan praktisi di bidang gizi, Prof. Ali Khomsan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendidikan, penelitian, serta edukasi publik mengenai pentingnya pola makan sehat. Dedikasinya sebagai dosen membuatnya tetap aktif mengajar, meneliti, serta berbagi ilmu dengan generasi muda.

Di luar profesinya, ia tetap menikmati berbagai hobi seperti menonton film India dan membaca novel detektif. Kombinasi antara dedikasi akademik dan minat pribadinya menunjukkan bahwa seorang ilmuwan tidak hanya berfokus pada dunia penelitian, tetapi juga memiliki keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan pengalaman dan kontribusinya, Prof. Ali Khomsan terus menjadi salah satu tokoh sentral dalam bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga di Indonesia.***

Elsa Anastasya Wijaya, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here