Bogordaily.net – Dwi Hastuti, seorang dosen sekaligus guru besar di Departemen Ilmu Konsumen dan Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB University, adalah sosok yang patut dijadikan inspirasi oleh generasi muda. Dengan perjalanan hidup yang penuh dedikasi dan perjuangan, beliau berhasil menorehkan berbagai pencapaian akademik yang luar biasa. Lahir di Kota Bandung pada 13 November 1964, Dwi Hastuti menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut sebelum akhirnya pindah ke Jakarta karena pekerjaan sang ayah. Di Jakarta, beliau menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA.
Sejak remaja, Dwi Hastuti sudah memiliki semangat belajar yang tinggi. Saat duduk di bangku SMA, ia sempat bercita-cita untuk menjadi dokter atau psikolog. Kedua profesi tersebut menarik perhatiannya karena minatnya terhadap ilmu biologi tubuh dan psikologi manusia. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai hal, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pilihan ini didasari oleh keyakinannya bahwa jurusan tersebut menawarkan kombinasi pembelajaran tentang aspek biologis tubuh dan psikologi, dua bidang yang sangat diminatinya.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di IPB, Dwi Hastuti tidak berhenti sampai di situ. Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dengan meraih beasiswa CHN 3 Project yang didanai oleh World Bank.
Beasiswa ini menjadi pintu gerbang baginya untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Bersama sang suami, yang juga mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan S3, Dwi Hastuti memilih melanjutkan studi di University of the Philippines Los Baños (UPLB).
Di sana, ia mengambil program studi Human and Family Development Studies. Perjalanan pendidikan ini tidaklah mudah bagi Dwi Hastuti karena selain harus fokus pada studinya, ia juga harus mengurus ketiga anaknya yang ikut bersamanya selama berada di Filipina. Namun, dengan kerja keras dan manajemen waktu yang baik, ia berhasil menyelesaikan studi S2 dalam kurun waktu dua tahun.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2 pada tahun 1997, Dwi Hastuti kembali ke Indonesia dengan semangat baru untuk terus mengembangkan ilmunya. Lima tahun kemudian, pada tahun 2002, ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada bidang yang sama seperti saat S1, yaitu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK).
Namun, kali ini penelitian dan minat akademiknya semakin terarah pada isu-isu keluarga dan anak. Dalam perjalanan studinya di program doktoral ini, Dwi Hastuti menunjukkan dedikasi luar biasa yang membawanya menjadi lulusan terbaik dengan nilai sempurna 4.0. Prestasi ini tidak hanya membanggakan dirinya sendiri tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Keberhasilan Dwi Hastuti dalam dunia akademik tidak dapat dilepaskan dari peran besar sang ayah dalam mendidiknya sejak kecil. Sebagai satu-satunya anak perempuan dalam keluarga, ia mendapatkan dukungan penuh dari ayahnya yang selalu memberikan motivasi untuk terus belajar dan mengejar mimpi-mimpinya. Dukungan inilah yang menjadi salah satu pendorong utama bagi Dwi Hastuti untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi dan meraih gelar guru besar.
Kini, sebagai seorang guru besar di IPB University, Dwi Hastuti terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pengasuhan anak dan keluarga.
Ia aktif dalam berbagai penelitian dan kegiatan akademik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan berbasis keluarga. Tidak hanya itu, beliau juga dikenal sebagai sosok dosen yang berdedikasi tinggi dalam mendidik mahasiswa-mahasiswanya agar menjadi individu yang kompeten dan berintegritas.
Perjalanan hidup Dwi Hastuti adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang terdekat, seseorang dapat meraih kesuksesan meskipun tantangan datang silih berganti. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.***
Azrael Alyka Pasha, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB