Bogordaily.net – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengingatkan bahwa Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai forum demokrasi ekonomi koperasi bukan sekadar forum laporan, melainkan ruang untuk memperkuat tata kelola, mendengar suara anggota, dan menyusun arah langkah ke depan.
“Saya mengapresiasi keseriusan dan komitmen KSP TLM Indonesia dalam menjaga nilai-nilai koperasi yang sehat, terbuka, dan akuntabel,” papar Menkop, saat memberikan sambutan pada acara penutupan RAT Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tanaoba Lais Manekat (TLM) Indonesia Tahun Buku 2024, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin malam (14/4).
Bagi Menkop, RAT juga merupakan pondasi utama untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga keuangan rakyat yang tangguh dan dipercaya.
Terlebih lagi, lanjut Menkop, saat ini perekonomian global tengah menghadapi tekanan, ketidakpastian geopolitik, kenaikkan harha bahan pokok, tekanan terhadap daya beli masyarakat, hingga dampak perubahan kebijakan tarif AS terhadap semua sektor industri. “Ini menjadi tantangan nyata bagi kita semua,” tegas Menkop.
Di dalam negeri, meski pertumbuhan ekonomi masih terjaga di kisaran 5%, namun menghadapi persoalan mendasar, seperti kesenjangan akses keuangan, keterbatasan lapangan kerja formal, dan rentannya pelaku UMKM terhadap gejolak.
“Inilah saat dimana koperasi sebagai Economic Shock Absorber memiliki peran yang sangat penting,” ucap Menkop Budi Arie.
Menkop menyebut KSP TLM Indonesia yang telah berdiri selama 15 tahun, mengambil peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kenaikkan volume usaha koperasi dan keanggotaan koperasi.
Data menyebutkan, Tahun Buku 2024 KSP TLM Indonesia memiliki anggota sebanyak 312.831 orang, tumbuh sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah aset sebesar Rp865 miliar atau naik 23,93%.
Modal sendiri tercatat sebesar Rp412 miliar (naik 46,62%), pendapatan Rp279 miliar (19,23%), dan menghasilkan SHU sebesar Rp137 miliar (naik 23,42%). “Gambaran tersebut menunjukkan tren kenaikkan dari tahun sebelumnya dan masih berpotensi untuk terus mengembangkan usahanya,” papar Menkop Budi Arie.
Menkop meyakini pemerintah bakal terus memperkuat koperasi sebagai alternatif pembiayaan bagi usaha mikro. “Saya berharap KSP TLM Indonesia tetap berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan sektor mikro, sekaligus pelindung bagi pelaku usaha dari rentenir dan tengkulak yang menjerat dengan beban utang tinggi,” ungkap Menkop.
Ke depan, Menkop berharap KSP TLM Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan anggota dengan mengembangkan potensi di sektor-sektor strategis lainnya.
Bahkan, pemekaran usaha koperasi melalui pembentukan koperasi baru yang telah dilakukan KSP TLM Indonesia, dapat menjadi langkah awal strategis dalam mewujudkan holding koperasi dan Korporasi Koperasi.
“Holding koperasi memungkinkan koperasi untuk memperluas jangkauan usaha, meningkatkan daya saing, dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar melalui sinergi antar anak perusahaan yang berbentuk badan hukum koperasi,” ujar Menkop. ***