Friday, 18 April 2025
HomeBeritaMenyalakan Semangat Belajar: Yuk, Berkenalan dengan Kak Harvia!

Menyalakan Semangat Belajar: Yuk, Berkenalan dengan Kak Harvia!

Bogordaily.net – Mari berkenalan dengan Kak Harvia, asisten dosen di IPB University. Kak Harvia tidak hanya membimbing mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan, ternyata Kak Harvia juga memiliki usaha bisnis sampingan di bidang food and beverage. Yuk, simak ceritanya!

Harvia Atika Zahira lahir di Bogor pada 14 Juni 2002. Saat ini, ia menjalani tugas sebagai asisten dosen di program studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB. Selain itu, ia juga memiliki usaha di bidang kuliner, yaitu bisnis chicken katsu yang berlokasi di IPB Dramaga.

Dalam perjalanan akademiknya, Kak Harvia memiliki pengalaman menarik karena menjalani dua program pendidikan sekaligus. Ia pertama kali masuk IPB pada tahun 2020 di program studi Komunikasi Digital dan Media.

Setahun kemudian, pada 2021, ia juga mendaftar di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan Manajemen. Saat ini, ia sedang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Terbuka.

Menjalani dua pendidikan secara bersamaan tentu memberikan tantangan tersendiri. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah perbedaan sistem antara kedua kampus tersebut. Universitas Terbuka memiliki sistem pembelajaran full online.

Awalnya, Kak Harvia berpikir sistem ini akan lebih mudah karena fleksibilitasnya. Namun, kenyataannya jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan. Proses pembelajaran di UT mengharuskan mahasiswa untuk belajar secara mandiri.

Tanpa organisasi seperti kelompok belajar (pokjar), sangat sulit mendapatkan teman diskusi atau tempat berbagi ilmu. Perkuliahan dilakukan hanya melalui materi di buku dan komunikasi dengan dosen yang terbatas pada chat, tanpa ada interaksi langsung seperti telepon atau Zoom.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya dalam memahami materi secara lebih mendalam. Berbeda dengan IPB, yang memiliki banyak interaksi dengan teman-teman dan dosen, membuat pengalaman belajar di sana terasa lebih hidup dan mendukung.

Dalam perjalanan akademik dan profesionalnya, pengalaman magang juga menjadi bagian penting yang ia peroleh melalui informasi dari teman ke teman. Salah satu contoh adalah ketika ia mengikuti turun lapangan.

Kak Harvia memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya-tanya dan memperluas relasi, yang sangat membantu dalam pengembangan kariernya.

Nah, teman-teman, menjadi asisten dosen sebenarnya bukan sesuatu yang direncanakan sejak awal oleh Kak Harvia. Kesempatan ini datang ketika program studi Komunikasi Digital dan Media membuka lowongan untuk posisi asisten dosen.

Karena belum mendapatkan pekerjaan tetap, Kak Harvia memutuskan untuk mendaftar dan mengisi waktu luang dengan pengalaman mengajar ini. Sementara itu, bisnis kuliner yang ia jalankan juga muncul dari peluang usaha yang tidak disangka sebelumnya.

Awalnya, bisnis ini dimiliki oleh seorang teman dari SMA-nya. Karena suatu alasan, temannya tidak dapat melanjutkan usahanya, lalu mengoper kontrak kepada Harvia. Melihat potensi dalam usaha ini, ia pun memutuskan untuk mengambil alih dan melanjutkannya.

Sejak Agustus 2024, Kak Harvia resmi menjadi asisten dosen. Sebagai asisten dosen, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan mahasiswa memahami materi yang dipelajari serta memantau tugas-tugas yang mereka kerjakan.

Pengalaman ini sangat menarik karena memungkinkan dirinya untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Saat ini, ia menangani sepuluh kelas dari angkatan 61. Melalui pengalaman ini, ia mulai memahami karakteristik mahasiswa baru.

Ada beberapa mahasiswa yang memiliki keunikan tersendiri, seperti gemar bertanya, meskipun pertanyaannya terkadang tidak relevan dengan materi yang sedang dibahas.

Salah satu tantangan terbesar dalam menjadi asisten dosen adalah dalam proses penilaian mahasiswa. Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil tugas mereka, tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek lain seperti keaktifan di kelas, kehadiran, dan partisipasi dalam diskusi.

Oleh karena itu, ia harus selalu objektif dalam memberikan nilai dan sering berdiskusi dengan dosen utama untuk memastikan penilaian yang adil bagi setiap mahasiswa.

Mengenai rencana masa depan, Kak Harvia memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Saat ini, ia sedang dalam tahap persiapan, termasuk mengikuti tes bahasa dan tes akademik.

Namun, ia menyadari bahwa persiapannya agak terlambat, sehingga harus menunda rencana ini untuk sementara waktu. Mengenai kemungkinan menjadi dosen di masa depan, ia masih belum memiliki keputusan pasti.

Ia lebih memilih untuk melihat dan mempertimbangkan peluang yang ada. Jika memang ada kesempatan yang baik, tentu ia akan mengambilnya.

Teruntuk para mahasiswa, Kak Harvia berpesan agar teman-teman selalu semangat dalam belajar. Ia menyarankan agar mereka berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap proses pembelajaran, meskipun terkadang terasa tidak terlalu penting atau mudah.

Namun, suatu saat, ilmu yang dipelajari akan sangat berguna dan membantu dalam kehidupan. Belajar tidak hanya sekadar mendapatkan nilai, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata.

Kepada rekan-rekan sesama asisten dosen, Harvia berharap mereka semua dapat menemukan karir yang lebih baik ke depannya. Karena, seperti yang diketahui, posisi asisten dosen tidak memiliki jenjang karir yang jelas.

Bagi mereka yang memiliki passion dalam mengajar, menjadi dosen bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, bagi yang ingin berkembang di bidang lain, ia berharap mereka dapat menemukan jalur yang paling sesuai dengan minat dan tujuan masing-masing.***

 

Tsabita El Azmi, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here