Bogordaily.net – Muh. Daffa Akbar Putra Palsan adalah seorang mahasiswa yang memilik minat besar di bidang pangan, serta pengembangan UMKM. Lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 8 Agustus 2003, Daffa tumbuh menjadi seorang yang aktif dalam organisasi serta memiliki berbagai pengalaman dalam proyek penelitian dan inovasi pangan.
Laki-laki yang lahir di Palopo ini telah menempuh perjalanan panjang dalam dunia pendidikan dan profesionalisme. Pendidikan formalnya dimulai di SMPN 3 Palopo sebelum melanjutkan ke SMPN 4 Cianjur untuk menyelesaikan jenjang sekolah menengah pertamanya. Ia kemudian melanjutkan ke SMAN 2 Cianjur, di mana ia mulai aktif dalam organisasi dan menunjukkan jiwa kepemimpinannya dengan menjabat sebagai Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Pengalaman ini memberinya banyak wawasan mengenai manajemen organisasi, kepemimpinan, dan pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif.
Setelah lulus dari SMA 2 Cianjur, Daffa melanjutkan studinya di Sekolah Vokasi IPB University dalam Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan (SJMP), Daffa terus mengasah kemampuannya dengan bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Vokasi (HIMAVO) Pangan dan Gizi. Ia pertama kali terlibat sebagai Staf Departemen Kaderisasi sebelum akhirnya dipercaya menjadi Wakil Ketua Departemen. Dalam perannya, ia bertanggung jawab dalam membimbing mahasiswa serta mengelola berbagai program pengembangan organisasi.
Selain aktif dalam organisasi, Daffa juga terlibat dalam berbagai proyek yang berfokus pada inovasi pangan dan pengembangan UMKM. Salah satu proyek yang ia jalankan bersama rekan timnya adalah pendampingan UMKM Kue Kering Ibu Denok dalam memperoleh Sertifikat Halal, yang membantu pelaku usaha kecil dalam memahami regulasi serta perizinan industri rumah tangga.
Dalam bidang inovasi pangan, Daffa turut serta dalam pengembangan berbagai produk berbasis bahan lokal. Tak hanya itu, ia juga meneliti kepuasan konsumen terhadap produk ayam dengan menyusun jurnal penelitian berjudul “Studi Kasus Tingkat Kepuasan Konsumen Dr. Chicken Cimahpar”.
Melalui proyek-proyek yang telah ia jalankan, Daffa memperoleh banyak manfaat yang mendukung pengembangan keilmuan dan keterampilan pribadinya. Setiap proyek menjadi sarana pembelajaran yang memperluas wawasan tentang regulasi pangan, inovasi pengolahan makanan, serta penelitian konsumen. Selain itu, pengalaman tersebut juga membantunya dalam mengasah berbagai soft skill, seperti kerja sama tim, berpikir kritis, problem solving, manajemen waktu, serta kemampuan komunikasi yang lebih baik.
Selain berorganisasi dan menjalankan proyek, Daffa juga memiliki pengalaman magang di industri pangan tepatnya di PT Dmamam Sehatin Indonesia pada bagian Quality Control. Selama magang, ia mendapatkan pemahaman mendalam mengenai bagaimana industri pangan bekerja, serta bagaimana ilmu yang ia pelajari di bangku kuliah dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
Pengalaman ini juga menjadi bekal penting dalam persiapannya menghadapi dunia kerja, di mana ia belajar bahwa baik hard skill maupun soft skill memiliki peran yang sangat penting dalam dunia profesional.
Namun, selama menjalani magang, Daffa menghadapi berbagai tantangan yang menguji kemampuan adaptasi dan ketahanannya. Salah satu tantangan terbesar adalah menghadapi lingkungan kerja yang dinamis dengan tuntutan pekerjaan yang berbeda dari yang biasa ia pelajari di kelas, menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang cepat.
Selain itu, ia juga harus belajar mengelola waktu dengan baik, mengingat adanya tugas dari kampus yang tetap harus diselesaikan di tengah kesibukan magang. komunikasi dengan tim kerja juga menjadi tantangan lain yang harus ia hadapi.
Dalam menghadapi tantangan selama magang, Daffa berusaha menjaga keseimbangan diri dengan melakukan aktivitas yang ia sukai, berdiskusi dengan teman dekat, keluarga, serta pembimbing lapangan untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Jika diperlukan, ia juga berkonsultasi dengan dosen agar mendapatkan arahan yang lebih tepat.
Akbar Putra, menanamkan mindset bahwa setiap tantangan adalah bagian dari proses pendewasaan dan menjadi pembelajaran berharga untuk masa depan. Dengan menghadapi tantangan ini, ia merasa semakin siap untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, di mana ketahanan mental, fleksibilitas, dan kemampuan memecahkan masalah menjadi faktor penting dalam kesuksesan profesional.
Di usia 21 tahun, Akbar Putra berperan sebagai Asisten Dosen di Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Sekolah Vokasi IPB University. Dalam perannya sebagai asisten dosen, ia membantu dalam berbagai kegiatan akademik, seperti mendampingi dan membimbing mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan membantu dosen dalam pengajaran.
Pengalaman ini semakin memperkuat pemahamannya dalam bidang pangan, sekaligus memberikan kesempatan untuk lebih mengembangkan keterampilan dalam dunia akademik dan profesional.
Dengan berbagai pengalaman yang telah ia peroleh, Daffa terus berusaha mengembangkan diri dan berkontribusi dalam bidang pangan.***
Shabilla Azahra, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB