Monday, 21 April 2025
HomeNasionalOrang Tua Priguna Anugerah Pratama Ternyata Dokter Juga?

Orang Tua Priguna Anugerah Pratama Ternyata Dokter Juga?

Bogordaily.net – Orang tua ternyata juga seorang dokter. Informasi ini perlahan mencuat setelah kabar buruk itu membelah suasana Kota Pontianak.

Warga sekitar, yang biasanya tak begitu peduli, kini mulai membuka suara tentang keluarga yang selama ini dikenal tertutup itu.

Adalah I, salah seorang tetangga, yang bicara soal ini. Ia menyebut bahwa orang tua berpraktik di sebuah apotek kecil di tengah kota.

“Ya, ayahnya dokter. Tapi mereka jarang berbaur. Saat Imlek, biasanya rumah lain ramai saling berkunjung, rumah mereka tetap sepi,” katanya, Rabu siang, seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id.

Rumah yang dulunya hidup, kini kosong. Hampir sebulan ini, tak ada lagi aktivitas dari dalam.

I juga mengaku bingung. Biasanya, lanjutnya, Priguna sering terlihat keluar masuk.

Tapi sejak kabar itu, seolah semua lenyap bersama angin. Orang tuanya pun tak terlihat.

Priguna sendiri kini sedang menjalani pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) Bandung.

Ia berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, dan biasa tinggal di kawasan Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Benua Melayu Darat.

Warga sekitar, meski jarang berinteraksi, mulai mengaitkan sikap tertutup keluarga ini dengan apa yang terjadi.

Ada rasa kaget, ada juga rasa prihatin. Apalagi, kata seorang warga lain, orang tua selama ini dikenal sebagai sosok yang biasa saja, tanpa gelagat aneh.

kini ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga melakukan rudapaksa terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Modusnya, seperti disebutkan dalam laporan, bermula saat korban sedang dalam kondisi kritis.

Di media sosial, nama Priguna Anugrah Pratama langsung melejit. Tak hanya tentang perbuatannya, tapi juga latar belakang keluarganya.

Banyak yang mencari tahu siapa sebenarnya orang tua , berharap menemukan jawaban dari teka-teki ini.

Namun sejauh ini, keluarga masih bungkam. Rumah itu tetap sunyi, seolah menelan semua perasaan yang ada. Warga hanya bisa menduga-duga, sambil sesekali melirik ke arah rumah yang kini bahkan tak lagi diterangi lampu di malam hari.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here