Thursday, 17 April 2025
HomeKota BogorPaman 76 Tahun Cabuli Dua Keponakan di Balumbangjaya Bogor

Paman 76 Tahun Cabuli Dua Keponakan di Balumbangjaya Bogor

Bogordaily.net – Paman cabuli keponakan di Kota Bogor viral.

Malam itu Bogor Barat gaduh. Jam sudah menunjukkan lewat pukul 10 malam, ketika seorang pria tua—76 tahun—digiring ke luar rumahnya.

Bukan digiring dengan sopan, bukan pula dengan permisi. Tapi dengan amarah. Dengan teriakan. Dengan tangan-tangan warga yang sudah tak lagi bisa menahan emosi.

Pria itu disebut-sebut mencabuli dua keponakannya. Perempuan. Yang satu sudah bekerja, satunya masih duduk di bangku SMA.

Umurnya 20 dan 18 tahun. Bukan lagi anak-anak. Tapi tetap saja, korban.

Ia ditangkap bukan pertama-tama oleh polisi. Tapi oleh kegaduhan. Oleh kabar yang lebih dulu sampai ke telinga warga ketimbang laporan resmi.

Bahkan, bisa jadi, lebih cepat dari kesadaran pelaku sendiri bahwa dia sudah melanggar batas yang tak bisa ditoleransi lagi.

Video penangkapannya pun langsung viral. Seperti sudah menjadi pola zaman ini: siapa cepat dia viral.

Dalam video itu terlihat pria tua itu dikerumuni puluhan orang. Mungkin ratusan.

Warga menarik-narik tubuh renta itu dari tangan polisi. Ada yang ingin memukul, ada yang teriak.

Polisi dan TNI yang datang cuma bisa berusaha melerai. Untung berhasil. Pria itu selamat. Setidaknya, secara fisik.

Ipda Eko Agus, Humas Polresta Bogor Kota, membenarkan penangkapan itu. Pria itu kini sedang diperiksa intensif di kantor polisi. Diinterogasi.

Dicocokkan dengan laporan keluarga. Dan juga mungkin—dengan nuraninya sendiri.

Yang paling menyedihkan adalah: korban bukan orang jauh. Mereka keponakannya sendiri.

Yang mestinya dilindungi. Yang mestinya disayang, seperti anak sendiri. Tapi justru jadi sasaran.

Lurah , Denny Indra Gunawan, bilang: semuanya bermula dari aduan keluarga. Kelakuan sang paman dilaporkan ke mantan istrinya.

Lalu keluarga mengklarifikasi. Tapi yang muncul justru keributan. Dan malam itu, rumah di Bogor Barat tersebut jadi pusat perhatian.

Bukan karena acara syukuran atau hajatan. Tapi karena amarah warga yang sudah terlalu lama memendam malu.

Dan sekarang, publik bertanya: siapa sebenarnya yang bisa dipercaya? Jika seorang paman pun sudah kehilangan rasa hormat pada darah dagingnya sendiri.

Begitulah. Di usia 76, pria itu sudah semestinya duduk di beranda rumah, mengelus cucu, menceritakan dongeng masa lalu.

Bukan malah masuk berita karena menjadi tokoh dalam cerita paman cabuli keponakan di Kota Bogor yang tak ingin dibaca siapa pun.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here