Wednesday, 16 April 2025
HomeOpiniPentingnya Etika dalam Berbagi Informasi di Era Digital

Pentingnya Etika dalam Berbagi Informasi di Era Digital

Bogordaily.net – Dalam zaman digital yang bergerak cepat saat ini, siapa pun dapat dengan cepat mengakses dan berbagi informasi. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan baru, terutama yang berkaitan dengan etika. Sherry Turkle, seorang akademisi di Massachusetts Institute of Technology (MIT), menyatakan bahwa teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga penting untuk mengevaluasi aspek etika dalam penyebaran informasi (Turkle, 2011). Dalam hal ini, etika berfungsi sebagai panduan untuk menilai apa yang dianggap benar dan salah dalam distribusi informasi.

Peran Etika dalam Penyebaran Informasi
Etika memiliki peranan krusial dalam menjaga keaslian informasi yang disebarkan. David Lyon, seorang pakar dalam bidang sosiologi, menggarisbawahi bahwa etika berfungsi untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang diterima (Lyon, 2015).

Di era yang dipenuhi oleh berita yang tidak benar dan informasi yang menyesatkan, etika menjadi dasar untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah tepat dan dapat diandalkan. Tanpa adanya etika, informasi dapat dengan gampang disalahgunakan demi keuntungan individu atau kelompok tertentu.

Dampak Kurangnya Etika dalam Berbagi Informasi
Ketiadaan etika dalam menyebarkan informasi dapat menimbulkan sejumlah masalah yang cukup serius. Penyebaran berita palsu dan informasi yang salah bisa mengakibatkan kebingungan di antara masyarakat.

Sebuah studi oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 64% orang dewasa merasa bahwa berita yang tidak benar telah menyebabkan mereka kesulitan memahami fakta-fakta penting. Ini menggambarkan betapa besar konsekuensi dari ketidakpatuhan etika dalam berbagi informasi.

Selain itu, informasi yang salah dapat menyebabkan perpecahan sosial, di mana masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan, yang menghalangi terciptanya dialog yang konstruktif.

Prinsip Etika dalam Berbagi Informasi
Beberapa nilai etika yang harus diperhatikan dengan serius dalam proses berbagi data, terutama di zaman digital yang serba cepat ini, mencakup kejujuran, ketepatan, dan tanggung jawab.

Richard DeGeorge, seorang pakar etika yang dihormati, dengan tegas menegaskan pentingnya menjamin bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah benar, sah, dan tidak menyesatkan, sehingga dapat dipercaya oleh orang-orang yang mengaksesnya (DeGeorge,

2010). Kejujuran dalam menyampaikan informasi bukan hanya sekadar kewajiban moral, melainkan juga merupakan elemen penting untuk menciptakan dan mempertahankan kepercayaan di antara individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan.

Selain itu, individu yang berpartisipasi dalam proses berbagi data juga perlu menyadari dan bertanggung jawab atas konsekuensi yang mungkin ditimbulkan oleh informasi yang mereka distribusikan.

Ini meliputi pemikiran yang cermat mengenai bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi orang lain, serta implikasinya terhadap masyarakat secara umum, baik dalam aspek sosial, politik, maupun budaya.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai nilai-nilai etika ini sangat krusial untuk membangun lingkungan informasi yang sehat, konstruktif, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Peran Individu dan Platform Digital dalam Menegakkan Etika
Setiap orang memiliki kewajiban untuk memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Dalam konteks ini, kemampuan dalam literasi media menjadi sangat krusial.

Ethan Zuckerman, seorang pakar di bidang media, berpendapat bahwa masyarakat harus diberi pelatihan untuk membedakan antara informasi yang kredibel dan yang tidak (Zuckerman, 2014).

Di samping itu, platform digital seperti media sosial juga harus menerapkan kebijakan yang memperkuat etika dalam proses berbagi informasi. Mereka perlu aktif berkontribusi dalam mengurangi penyebaran berita yang keliru dan mengedukasi para pengguna mengenai pentingnya etika dalam berbagi informasi.

Kesimpulan
Dalam zaman digital yang cepat dan rumit ini, pentingnya moral dalam distribusi informasi tidak bisa diabaikan. Etika berfungsi sebagai pedoman yang mendukung kelestarian integritas data, membangun kepercayaan masyarakat, serta mencegah penyebaran berita palsu dan disinformasi yang bisa merugikan warga.

Ketidakhadiran etika dalam proses berbagi informasi dapat menyebabkan kebingungan, polarisasi sosial, dan dampak negatif lain yang serius. Oleh karena itu, prinsip-prinsip etika seperti integritas, ketepatan, dan tanggung jawab harus selalu diperhatikan oleh setiap individu yang terlibat dalam aktivitas berbagi informasi.

Selain itu, setiap orang memiliki kewajiban untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, sedangkan platform digital harus menerapkan kebijakan yang mendukung etika dan memberi pendidikan kepada penggunanya.

Dengan cara ini, sinergi antara individu dan platform digital menjadi sangat penting untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat, konstruktif, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.***

Oleh: Indra Nur Ramadhansyah
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here