Bogordaily.net – Moh. Yazid, S.E., S.H. M.A., BKP merupakan seorang dosen Program Studi Akuntansi di Sekolah Vokasi IPB, lahir di Semarang pada 21 Februari 1978 yang kini berumur 47 tahun. Beliau memiliki latar belakang luas dalam bidang Ekonomi khususnya akuntansi dan perpajakan.
ADVERTISEMENT
Dosen alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini memiliki lisensi konsultan pajak dan kuasa hukum pajak untuk mewakili wajib pajak di kantor-kantor pajak maupun pengadilan pajak.
Selain itu, beliau pernah menjadi Pemeriksa Pajak dan Penyidik Pengawai Negeri Sipil Pajak (PPNS). Selama menjadi pemeriksa pajak, Pak Yazid banyak menangani kasus dalam dan luar negeri khususnya sengketa transfer pricing.
Dalam berkecimpung di bidang ekonomi, beliau dapat memiliki banyak ilmu tersebut dikarenakan passion yang dimiliki sejak dulu, yaitu mengajar. Beliau pernah mengajar les private sejak SMA, passion ini beliau lakukan hingga kuliah dan bekerja, beliau terus mengajar hingga di beberapa kampus.
Salah satunya, yaitu kampus Sekolah Vokasi IPB serta beberapa kampus lain, seperti STAN, Universitas Pamulang, UGM, PPAK UI, sebagai dosen yang masih dalam lingkup ekonomi khususnya perpajakan. Jadi, Pak Yazid selain berfokus pada kariernya di dunia perpajakan, beliau juga aktif mengajar Ilmu Ekonomi mengenai akuntansi dan perpajakan.
Perjalanan Pendidikan dan Karier Moh. Yazid
Perjalanan akademik Pak Yazid dimulai di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta dan meraih gelar Diploma III Pajak pada tahun 1999. Untuk memperkuat pemahamannya di bidang ekonomi, beliau melanjutkan studi di STIE Jagakarsa, Jakarta, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada tahun 2005.
Setelah itu, beliau melanjutkan studinya kembali pada ilmu administrasi di STIAMI Jakarta dan berhasil meraih gelar Magister Ilmu Administrasi, lulus pada tahun 2017. Tidak berhenti di situ, beliau kemudian juga menempuh studi hukum di STIH Dharma Andigha, Bogor, dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
Selain pendidikan formal, Pak Yazid juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kompetensinya. Berikut berbagai pelatihan yang diikuti, seperti Workshop Multinasional Enterprise Audit oleh DJP, Workshop of Resolution of Disputes on Taxation Issues yang diselenggarakan oleh DJP dan NTCA, serta Workshop on BEPS: Transfer Pricing yang diadakan oleh OECD dan DJP.
Sembari menempuh pendidikan, Pak Yazid juga memulai kariernya pada tahun 1999 hingga 2002 di di KPP Ujung Pandang sebagai pelaksana Seksi PPN dan KPP Makassar Selatan sebagai pelaksana Seksi PPN dari 2002 hingga tahun 2004.
Selama bertahun-tahun, hingga tahun 2020 beliau terus mengasah keahlian di bidang perpajakan, menduduki posisi sebagai Pemeriksa Pajak di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karikpa) Jakarta Satu (2004 s.d. 2007), KPP Madya Palembang (2007 s.d. 2011), KPP Penanaman Modal Asing Empat (2011 s.d. 2015), KPP Perusahaan Masuk Bursa (2015 s.d. 2018), KPP Penanaman Modal Asing Empat (2018 s.d. 2019), dan KPP Pratama Makassar Utara (2019s.d. 2020).
Pada tahun 2020, setelah lebih dari 20 tahun berkarier di Direktorat Jenderal Perpajakan (DJP), Pak Yazid memutuskan untuk melanjutkan kariernya di sektor swasta. Pak Yazid kemudian bergabung dengan PT. Jakarta Strategic Consulting sebagai Senior Manager di bidang Tax Litigation & Advisory.
Pengalaman dan wawasannya yang luas dalam perpajakan membuatnya dipercaya untuk menangani berbagai kasus perpajakan dan memberikan konsultasi strategis terkait hal tersebut.
Tahun berikutnya, beliau bergabung dengan PT. Taxindo Prime Consulting sebagai Tax Partner. Setelah melalui berbagai perjalanan kariernya, pada tahun 2022 hingga saat ini beliau mendirikan CV. Taxflash Nusantara Mandiri dan menjabat sebagai Managing Partners.
Dengan pengalaman yang luas dan pendidikan yang kuat, Pak Yazid terus berkontribusi dalam dunia perpajakan. Perjalanan kariernya yang panjang dan dedikasinya terhadap dunia perpajakan dapat menjadi inspirasi bagi banyak profesional muda yang ingin berkarir di bidang ini.
Karya yang Dihasilkan dan Tantangan sebagai Dosen di SV IPB
Sebagai seorang pendidik, Pak Yazid juga memiliki kontribusi pada pembuatan e-book. Hingga saat ini, beliau telah membuat tiga e-book: Pengantar Pemeriksaan Pajak dan Modul Coretax 2025 dengan bantuan tim Taxflash, serta Aspek Pajak untuk Pelaku Bisnis dengan bantuan mahasiswa magang Prodi Akuntansi SV IPB.
Selain e-book, beliau juga aktif melakukan webinar dalam bentuk PPT tentang edukasi perpajakan internasional dan pemeriksaan pajak yang direkam dan diunggah di kanal YouTube Taxflash.
Kontribusinya dalam edukasi pajak tak hanya melalui e-book dan webinar, tetapi juga sebagai dosen praktisi. Beliau pernah menerima penghargaan dari Kemenristek atas keterlibatannya dalam program Praktisi Mengajar.
Terlepas dari karier yang telah diraih, Pak Yazid juga menjadi dosen praktisi Program Studi Akuntansi Sekolah Vokasi IPB sejak tahun 2022 hingga saat ini, beliau membawa wawasan yang dimilikinya kepada dunia akademik.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi selama mengajar. Salah satu tantangan utama adalah jarak antara tempat tinggalnya di Bintaro dan kampus IPB di Bogor. Meskipun ada opsi perkuliahan daring, Pak Yazid lebih menyukai interaksi langsung dalam kelas karena menurutnya pengalaman belajar tatap muka lebih efektif.
Selain itu, tantangan lainnya adalah mentalitas mahasiswa, khususnya terkait kedisiplinan dan sikap profesional. Beliau berharap mahasiswa dapat lebih disiplin dalam mengikuti perkuliahan serta membiasakan diri dengan etos kerja yang tinggi, sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja nantinya.
Pengembangan Prodi Akuntansi SV IPB
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam mengajar, Pak Yazid tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan Prodi Akuntansi SV IPB. Beliau melihat bahwa perkembangan Prodi Akuntansi SV IPB sudah cukup baik dengan peralihan dari jenjang D3 ke D4. Namun, menurutnya, kehadiran dosen praktisi tetap diperlukan untuk memberikan wawasan industri kepada mahasiswa.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengundang para alumn yang telah bekerja di sektor akuntansi untuk berbagi pengalaman. Selain itu, seminar atau webinar terkait akuntansi di sektor pertanian juga dapat menjadi daya tarik tersendiri, mengingat IPB memiliki reputasi kuat di bidang pertanian.
Pesan dan Harapan untuk Mahasiswa serta Generasi Muda
Sebagai seorang pendidik, Pak Yazid berpesan agar mahasiswa tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mengasah keterampilan teknis dan memahami standar internasional dalam akuntansi.
Mahasiswa perlu membiasakan diri dengan istilah-istilah ekonomi khususnya akuntansi dalam bahasa Inggris, karena sebagian besar perusahaan menggunakan sistem pencatatan berbasis internasional.
Selain itu, mahasiswa disarankan untuk bergabung dalam organisasi profesional seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar dapat mengakses informasi terbaru di bidang akuntansi dan perpajakan. Pemahaman tentang pajak internasional juga menjadi semakin penting di era globalisasi, terutama dengan meningkatnya transaksi lintas negara.
Pak Yazid berharap agar mahasiswa terus belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan standar internasional. Kampus juga diharapkan dapat menjembatani mahasiswa dengan industri melalui program magang yang lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, lulusan Akuntansi SV IPB dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.***
Muthiah Azalia Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB