Bogordaily.net – Mulyono, S.Pt., MTI, adalah sosok yang memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan dinamika dan pencarian makna. Lahir di Medan pada 28 Mei 1981, kehidupannya tidak berhenti di satu tempat. Sejak bayi, ia dibawa orang tuanya ke Kota Jambi, tempat ia menghabiskan masa kecilnya hingga awal tahun 2000-an.
Setelah menamatkan pendidikan menengah, ia memilih merantau ke Bogor untuk menimba ilmu di Institut Pertanian Bogor (IPB), sebuah kota yang akhirnya menjadi rumahnya hingga kini.
Sejak awal, Mulyono memiliki ketertarikan yang luas terhadap berbagai bidang ilmu. Ia memilih Program Studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan (SEIP) di Fakultas Peternakan IPB sebagai langkah awal perjalanan akademiknya.
Namun, rasa ingin tahu dan semangat belajarnya tak terbatas pada satu disiplin ilmu saja. Tahun 2011 menjadi titik balik ketika ia melanjutkan pendidikan magister di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, memperdalam bidang Teknologi Informasi.
Karir di Dunia Akademik
Keputusannya untuk masuk ke dunia akademik bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Di balik gelarnya sebagai sarjana peternakan dan magister teknologi informasi, ia memiliki kecintaan mendalam terhadap studi komunikasi.
Kecintaan inilah yang membawanya menjadi dosen di Program Studi Komunikasi Digital dan Media di Sekolah Vokasi IPB University. Baginya, komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan berbagai bidang keilmuan, termasuk IT dan bisnis.
Sebagai akademisi, Mulyono telah berkontribusi dalam berbagai program studi di Sekolah Vokasi IPB University. Ia mengajar di bidang Rekayasa Perangkat Lunak, Manajemen Agribisnis, hingga Akuntansi, sebelum akhirnya memutuskan untuk berfokus pada dunia komunikasi digital. Perpaduan antara ilmu komunikasi, IT, dan bisnis menjadi modal kuat baginya dalam memberikan wawasan kepada mahasiswa.
Karir Sebagai Konsultan
Dunia akademik bukanlah satu-satunya jalan yang ia tempuh. Sebelum menjadi dosen penuh waktu, Mulyono sempat berkarier sebagai konsultan selama delapan tahun (2008–2015).
Dalam peran ini, ia bekerja sama dengan berbagai institusi besar seperti Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian PUPR. Pengalaman tersebut membentuk pemahamannya tentang dunia kebijakan dan bisnis, sekaligus memberinya kesempatan untuk melihat berbagai tantangan yang ada di sektor publik dan swasta.
Membangun Startup dan Menjadi Digital Entrepreneur
Keputusan terbesar dalam hidupnya datang pada tahun 2015, ketika ia memutuskan untuk keluar dari dunia konsultan dan mendirikan startup bernama Skynosoft. Berawal dari nol karyawan, Skynosoft berkembang menjadi perusahaan yang memiliki lebih dari 50 orang tim, termasuk tenaga kerja dari luar negeri.
Salah satu produk unggulan startup ini, Oorth, menjadi platform digital yang mendapat respons luar biasa dari masyarakat. Keberhasilannya dalam membangun bisnis terlihat dari investasi sebesar 9,8 miliar rupiah yang diperoleh serta liputan di berbagai media nasional.
Tidak berhenti di situ, Mulyono juga pernah merintis Zalova, sebuah platform e-commerce di bidang fashion. Meskipun saat ini bisnis tersebut tidak lagi aktif, pengalaman mendirikan dan mengelolanya tetap menjadi bagian penting dari perjalanan kariernya.
Tantangan dan Adaptasi
Tantangan selalu hadir di setiap langkahnya. Salah satu rintangan terbesar yang ia hadapi adalah ketakutan akan ketidakpastian ketika memulai sesuatu yang baru.
Namun, keyakinannya bahwa batasan hanyalah konstruksi manusia mendorongnya untuk terus maju.
Ia juga menghadapi tantangan eksternal, termasuk perubahan kebijakan dan regulasi yang tidak selalu mendukung perkembangan startup di Indonesia. Pandemi COVID-19 menjadi ujian lain yang memaksanya untuk terus beradaptasi dan berpikir kreatif.
Peran Ganda: Dosen dan Digital Entrepreneur
Kini, Mulyono menjalani dua peran utama dalam hidupnya: sebagai dosen dan digital entrepreneur. Ia menikmati kebebasan sebagai pebisnis independen, tetapi juga menemukan makna dalam mengajar dan berbagi ilmu.
Baginya, mengajar bukan hanya pekerjaan, tetapi juga bentuk pengabdian. Menyeimbangkan antara dunia bisnis dan akademik bukanlah hal mudah, tetapi ia percaya bahwa dengan disiplin dan manajemen waktu yang baik, segala sesuatu dapat berjalan optimal.
Visi Masa Depan
Meski saat ini lebih fokus pada peran yang dijalaninya, ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja dalam tim di masa depan. Baginya, bekerja secara independen memberikan kebebasan, tetapi bekerja dalam tim membuka peluang untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Dari seorang konsultan, pendiri startup, hingga akademisi, perjalanan Mulyono adalah bukti bahwa seseorang tidak harus terpaku pada satu jalur untuk mencapai kesuksesan.
Dengan ketekunan, keberanian, dan semangat belajar yang tinggi, ia terus mengeksplorasi berbagai bidang yang menarik minatnya. Ia percaya bahwa hidup adalah perjalanan panjang untuk terus belajar dan berkembang, serta berbagi ilmu dan pengalaman dengan generasi berikutnya.***
Salsa Aulia Zahra
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University