Saturday, 19 April 2025
HomeOpiniPerseturuan Terbesar dalam Sejarah Musik

Perseturuan Terbesar dalam Sejarah Musik

Bogordaily.net – Acara Grammy Awards 2025 menjadi saksi atas dominasi Kendrick Lamar di kancah musik dunia. Membawa pulang lima piala dengan lagunya Not Like Us yang merupakan lagu diss track bagian dari perseteruannya dengan Drake, Kendrick tidak hanya mencetak segudang prestasi, tetapi juga membentuk salah satu momen sindiran terbesar dalam sejarah musik. Lagu yang awalnya diciptakan hanya sebagai diss track, kini berubah menjadi anthem global yang merayakan kemenangan mutlak Kendrick dalam pertikaiannya dengan Drake.

Kemenangan Bersejarah Kendrick Lamar

Lagu Not Like Us pertama kali dirilis sebagai respons terhadap serangkaian sindiran yang dilontarkan oleh Drake dalam beberapa lagu sebelumnya. Perseteruan di antara keduanya telah lama menjadi topik panas di dunia musik, namun momen di Grammy Awards 2025 menjadi bukti nyata bahwa Kendrick sangat berhasil mengungguli Drake.

Keberhasilan Kendrick dalam memenangkan lima kategori Grammy dengan lagu ini menunjukkan bahwa pesan yang ia sampaikan dalam liriknya bukan hanya diterima oleh para penggemarnya, tetapi juga diakui oleh industri musik secara luas. Penghargaan ini menjadi bentuk validasi bahwa karyanya memiliki bobot artistik yang kuat serta dampak yang besar terhadap pop culture.

Selain dari segi penghargaan, lagu Not Like Us juga mengalami lonjakan popularitas yang luar biasa setelah Grammy Awards. Lagu tersebut kembali menduduki puncak berbagai platform tangga lagu global, menunjukkan bahwa kemenangan Kendrick tidak hanya bersifat simbolis di acara penghargaan, tetapi juga kemegahan dalam dunia industri musik. Hal ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu artis hip-hop paling berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir.

Bukti Konkret Sindiran Terbesar

Bukan hanya sekadar jumlah piala yang menjadi bukti bahwa Kendrick jauh lebih unggul, tetapi juga reaksi dari banyaknya artis papan atas dari berbagai macam negara yang ikut serta menghadiri Grammy Awards 2025. Pada saat Kendrick berulang kali naik ke panggung untuk menerima penghargaannya, para musisi kelas global yang ada di acara tersebut ikut menyanyikan Not Like Us sembari berjoget mengikuti alunan lagu.

Tentu, gemuruhnya suasana tersebut menjadi bukti yang tak terelakkan bahwa Kendrick tidak hanya menang dalam kancah panggung, Ia juga berhasil memenangi hati seluruh orang dalam dunia musik. Suasana tersebut seakan menjadi pukulan keras bagi Drake, yang kini harus menghadapi realita bahwa lagu sindiran kepadanya justru menjadi simbol kejayaan lawan terbesarnya.

Dukungan serta sorak sorai dari sesama musisi menunjukkan betapa luasnya kepopuleran dan pengaruh Not Like Us. Para artis yang turut bersorak dan menikmati lagu tersebut bukan hanya dari kalangan hip-hop, tetapi juga berasal dari berbagai genre musik lainnya. Lagi dan lagi, fakta tersebut menunjukkan bahwa lagu Kendrick tidak hanya relevan dalam skena hip-hop, tetapi juga menjadi fenomena lintas genre yang diakui oleh banyak pendengar serta para musisi lainnya.

Terjadinya momen ini menunjukkan bahwa musik dapat menjadi tempat komunikasi yang sangat kuat. Kendrick Lamar tidak hanya menyampaikan sindiran keras kepada Drake lewat lagu Not Like Us, namun juga sebagai pesan kuat kepada seluruh dunia bahwa Ia adalah sosok yang pantas dan harus dihormati dalam industri musik. Grammy Awards 2025 menjadi momentum yang mempertegas posisinya sebagai seniman yang memiliki kredibilitas tinggi dan mampu membawa pesan yang kuat melalui musiknya.

Momen ini juga memberi pelajaran bahwa dalam industri musik, kualitas karya dan dampaknya terhadap pop culture memiliki peran yang lebih besar dibandingkan sekadar popularitas semata.

Kemenangan Kendrick Lamar bukan hanya tentang penghargaan, tetapi juga tentang bagaimana musik dapat menjadi alat ekspresi yang efektif dalam menyampaikan pesan dan mengubah persepsi publik. Dengan demikian, kemenangan Kendrick terhadap Drake akan selalu dikenang sebagai salah satu sindiran terbesar dalam sejarah musik, di mana seorang artis berhasil membalikkan narasi perseteruan menjadi sebuah kemenangan yang diakui oleh dunia.***

Ditulis Oleh: Faris Faid Anwar, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here