Monday, 28 April 2025
HomeNasionalSiapa Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut Diungkap Kemenkes RI

Siapa Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut Diungkap Kemenkes RI

Bogordaily.net – Siapa lecehkan pasien yang di akhirnya diungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes)RI.

ADVERTISEMENT

Itu setelah Warga heboh. Seorang (obgyn) di berinisial MSF mendadak disorot.

Bukan karena prestasi. Tapi karena dugaan pelecehan seksual saat pemeriksaan USG. Yang bikin heboh: ada CCTV. Ada rekaman. Ada narasi yang .

Padahal yang dicari banyak perempuan adalah satu hal: rasa aman. Apalagi saat urusan kandungan dan kehamilan—urusan paling pribadi, paling rentan, paling butuh kepercayaan.

perempuan di Garut sebenarnya banyak dicari. Tapi justru sekarang, yang muncul ke permukaan adalah cerita tentang dugaan dokter laki-laki yang menyalahgunakan kepercayaan pasien.

Kementerian Kesehatan RI akhirnya turun tangan. Surat Tanda Registrasi (STR) dokter MSF langsung ditangguhkan.

STR itu adalah “SIM”-nya dokter. Tanpa itu, tak boleh praktik. Ditangguhkan artinya: sementara waktu, MSF tidak boleh menerima pasien.

“Ini langkah preventif,” kata Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dikutip dari Detik, Selasa (15/4/2025). “Kami sudah koordinasi dengan Konsil Kesehatan Indonesia.”

Belum ada keputusan final. Masih investigasi. Tapi langkah tegas ini menunjukkan negara hadir—setidaknya untuk sementara—agar tak ada lagi yang jadi korban.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga tak tinggal diam. Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, membenarkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

“Jika terbukti melanggar etika dan disiplin, kami tidak akan ragu menjatuhkan sanksi,” ujarnya.

Menurut Yudi, investigasi sedang dilakukan bersama IDI Garut dan Dinas Kesehatan setempat. Sebab dugaan ini bukan hanya urusan moral, tapi juga bisa masuk ranah pidana.

Yang menguatkan dugaan itu: CCTV di ruang USG. Video itu menunjukkan sang dokter melakukan pemeriksaan sendirian—tanpa bidan, tanpa pendamping.

Narasinya menyebut, pasien diundang lewat jalur pribadi, bukan jalur resmi klinik. Bahkan katanya, pemeriksaan USG digratiskan. Gratis, tapi dibayar mahal: rasa trauma.

Siapa Lecehkan Pasien di Garut sudah diungkapkan Kemenkes RI.

Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan kejadian itu terjadi tahun lalu. Saat ini, polisi dan otoritas medis sedang mengusut detail kejadian.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here