Saturday, 12 April 2025
HomeTravellingYogyakarta Selalu Punya Cerita dalam Perjalanannya

Yogyakarta Selalu Punya Cerita dalam Perjalanannya

Bogordaily.net – Libur Imlek di bulan Januari kemarin, saya bersama keluarga pergi berlibur untuk sekedar refreshing dari sibuknya kegiatan sehari-hari kami. Kami merencanakan untuk pergi berlibur ini di akhir tahun 2024.

Alasan kami sekeluarga memutuskan untuk liburan ke Yogyakarta karena di sana banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dan menikmati keindahan alam. Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan keanekaragaman budaya.

Akses untuk menuju ke tempat wisata tersebut sudah bagus dan mudah untuk dilalui, kemudian infrastrukturnya sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat.

Perjalanan Menuju Yogyakarta
Pada tanggal 27 Januari, kami berangkat dari Stasiun Senen, Jakarta, menggunakan kereta api pada malam hari menuju Yogyakarta. Perjalanan menuju Yogyakarta membutuhkan waktu selama 8 jam, kemudian kami tiba di Stasiun Lempuyangan pada pukul 6 pagi.

Setibanya di Yogyakarta, kami langsung dijemput oleh mobil sewaan yang telah dipesan sebelumnya untuk mobilitas kami selama berada di Yogyakarta.

lalu, kami sekelurga langsung bergegas menuju ke hotel yang sudah kami booking untuk 2 hari kedepan.

Karena waktu check-in hotel masih belum bisa, kami hanya menitipkan barang di hotel dan langsung bergegas untuk pergi ke destinasi wisata yang pertama.

Omah Cantrik: Wisata Kuliner dan Keasrian Pedesaan
Omah Cantrik adalah salah satu tempat wisata yang menawarkan kelezatan kuliner dan menikmati indahnya suasan desa yang masih asri dengan menaiki mobil VW classic warna-warni.

Pertama-tama kami menyusuri desa sambil menikmati pemenadangan sawah, menikmati udara segar dan perkebunan warga nanggulan serta berhenti di sejumlah spot foto alam menggunakan properti yang disediakan Omah Cantrik.

Setelah berkeliling dan foto-foto, kami langsung menikmati makan siang yang telah disediakan oleh pihak Omah Cantrik. Makan siang tersebut didapat dari paket sewa vw classic warna warni seharga Rp350.000,00.

Paket tersebut keliling menggunakan VW classic selama 45 menit dan makan siang (4 soto bathok dan 4 teh tawar).

Lava Tour: Sensasi Petualangan di Gunung Merapi
Dari suasana pedesaan yang asri, kami lanjut ke destinasi wisata yang lebih menarik lagi di Lava Tour Merapi. Pada saat mengikuti Lava Tour Merapi ini, kami menggunakan jeep yang kami sewa dari 86MJTC, kami memilih paket medium trip opsi tiga dengan harga Rp500.000 per jeep untuk durasi 120 menit.

Dalam perjalanan ini kami mengunjungi bunker Kali Adem, Stonehenge, dan trek manuver Kalikuning. Kami berkeliling di lautan pasir sisa erupsi dan basah-basahan di sungai yang membuat sensasi wisata yang makin seru dan menyegarkan.

Sore harinya setelah kami melakukan lava tour, kami langsung menuju sebuah restoran bernama Ayam Jogja yang terletak di Sukunan, Sleman.

Restoran ini menawarkan berbagai hidangan ayam, daging sapi, dan seafood, kami juga disuguhi pemandangan hamparan sawah serta kereta api yang melintas, menambah kesan santai dan nyaman pada hari pertama kami di Yogyakarta.

Gumuk Pasir dan Keindahan Laut Selatan di Obelix Sea View
Hari selanjutnya, tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Gumuk Pasir, yaitu gundukan pasir yang terletak di Kabupaten Bantul.

Selain digunakan sebagai tempat sand boarding, Gumuk Pasir Parangkusumo juga menjadi tempat pembuatan beberapa video klip.

Di sana kami sekeluarga hanya berfoto dengan latar belakang gundukan pasir. Setelah berkunjung ke Gumuk Pasir Parangkusumo dan melakukan foto-foto, kami langsung melanjutkan perjalanan wisata menuju ke Obelix Sea View.

Obelix Sea View adalah salah satu destinasi wisata yang memberikan pemandangan laut selatan yang menajubkan dan salah satu tempat terbaik untuk melihat sunset di Yogyakarta.

Obelix Sea View memiliki banyak spot foto yang keren dengan view ke pantai dan laut, kami sekeluarga berfoto di goa purba, sky deck, the swing dan kampung maroko.

Untuk masuk ke dalam Obelix Sea View harga tiketnya dari Senin-Jum’at sebesar Rp30.000,00 dan Sabtu, Minggu, dan hari libur sebesar Rp40.000,00.

Sebagian besar spot foto disana gratis, tetapi ada juga yang berbayar yaitu spot foto di the swing dan the nest.

Jungwok Blue Ocean: Santorini ala Indonesia
Sore harinya, kami melanjutkan perjalanan ke Jungwok Blue Ocean di Gunung Kidul. Tempat ini dikenal sebagai Santorini ala Indonesia karena bangunannya yang khas berwarna biru dan putih.

Setelah sampai di sana bertepatan sekalai pada saat matahari mulai terbenam, kami menikmati sunset sambil berfoto-foto dengan latar belakang arsitektur unik dan pemandangan laut yang sangat bagus.

Malioboro, Ikon Jogja yang Tidak Boleh Terlewatkan
Hari terakhir kami di Yogyakarta dihabiskan di Malioboro, destinasi ini wajib bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana otentik dari Kota Yogyakarta ini.

Selain berfoto-foto di sepanjang jalan Malioboro, kami juga berburu oleh-oleh khas Yogyakarta, seperti bakpia yang selalu menjadi favorit untuk dibawa pulang.

Setelah selesai berbelanja, kami kembali ke Stasiun Lempuyangan untuk perjalanan pulang menuju Jakarta.

Liburan Singkat yang Penuh Memori
Liburan yang singkat ini menjadi momen yang sangat membuat kami sekeluarga Bahagia karena kami jarang sekali liburan untuk melepas penat dari kehidupan sehari-hari.

Yogyakarta adalah salah satu kota yang membuat saya memiliki banyak momen berharga, dari budaya, destinasi wisata, serta makanannya.

Dari destinasi wisata hingga wisata kuliner, setiap tempat yang kami kunjungi memberikan kesan yang sangat berharga bagi kami. Liburan ini tidak hanya merefresh tubuh dan pikiran, tetapi juga mempererat kebersamaan kami sekeluarga.

Seperti lagu Adhitia Sofya “Sesuatu Di Jogja”, kota ini banyak menyimpan kenangan, keharmonisan, serta pengalaman yang berharga. Yogyakarta, tunggu kami akan kembali untuk cerita-cerita selanjutnya.***

Emery Muhammad Ryansya 
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media
Sekolah Vokasi IPB University

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here