Thursday, 29 May 2025
HomeNasionalBukan Eskalator, Stairlift Portabel Akan Dibangun di Candi Borobudur

Bukan Eskalator, Stairlift Portabel Akan Dibangun di Candi Borobudur

Bogordaily.net – Pembangunan fasilitas akses di kembali menjadi sorotan publik. Direktur Utama Injourney, Maya Watono, memberikan penjelasan tegas yang dibangun adalah , bukan struktur permanen yang mengancam keutuhan candi.

Dalam media briefing yang digelar langsung di kawasan pada Selasa, 27 Mei 2025, Maya memastikan bahwa fasilitas tersebut tidak menggunakan paku, bor, atau metode konstruksi yang menembus batu candi.

“Yang kami bangun prasarana naik candi yang bersifat portable. Ini bongkar pasang,” tegas Maya di hadapan wartawan.

Dibuat dengan Teknik Sipil Khusus, Tanpa Penetrasi ke Batu Candi Maya menjelaskan, teknik pembangunan stairlift ini menggunakan metode sipil yang sangat diperhitungkan, dan sudah terbukti aman di berbagai situs warisan dunia lainnya.

“Kita tidak ada paku, kita tidak ada bor, kita tidak ada sama sekali penetrasi kepada batu candi,” ujarnya.
“Semua ini dilakukan dengan teknik sipil yang sangat diperhitungkan matang.”

Bahkan, ia menyebut bahwa pendekatan serupa telah digunakan di beberapa situs bersejarah global, seperti Acropolis Athena di Yunani, Tembok Besar China, dan Angkor Wat di Kamboja.

“Bahkan di Angkor Wat juga sudah ada. Salah satunya di Castel of Crete (Kastil Kreta), Yunani. Sebenarnya ini hal yang sangat biasa,” kata Maya.

Inklusif dan Tetap Lestarikan Warisan Dunia

Menurut Maya, tujuan utama pembangunan stairlift ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas, khususnya bagi lansia dan penyandang disabilitas agar bisa menikmati keindahan tanpa risiko tergelincir di tangga yang curam dan licin.

“Ini curam sekali dan sangat licin. Jadi, kita harus memproteksi batu-batu tersebut,” jelasnya.

Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inklusi dan pelestarian.

Oleh karena itu, semua pembangunan telah dilakukan dengan standar ketat sesuai nilai universal luar biasa atau Outstanding Universal Values (OUV) yang ditetapkan oleh UNESCO.

“Kami bisa pastikan ini tidak merusak candi sama sekali. Semuanya bongkar pasang, semuanya portable, dan ini juga sudah sesuai OUV dari UNESCO,” tambah Maya.

Sebagai penanggung jawab pengelolaan destinasi wisata prioritas, Injourney mengaku sangat berhati-hati dalam setiap langkah.

Maya menyatakan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan dengan semangat melestarikan budaya, bukan merusaknya.

“Kami tidak berani main-main dengan cagar budaya. Ini adalah spirit kami sebagai penjaga budaya, dan memang itu tugas kami preserving heritage,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here