Bogordaily.net – Tingginya angka kasus HIV/AIDS di Kota Bogor menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Sebagai langkah konkret, Dinkes Kota Bogor terus menggencarkan upaya pencegahan dan penanggulangan untuk menekan laju penularan sekaligus mengurangi dampaknya di tengah masyarakat.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan bahwa berbagai program telah diluncurkan untuk merespons tingginya angka kasus.
Mulai dari edukasi dan penyuluhan hingga penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat berisiko menjadi prioritas utama.
“Salah satu fokus kami adalah memberikan edukasi HIV/AIDS secara masif kepada siswa dan remaja, termasuk dengan membentuk Duta HIV di tingkat SMA untuk menyebarluaskan informasi tentang pencegahan HIV/AIDS,” ujar Sri Nowo Retno, Senin 19 Mei 2025.
Upaya pencegahan juga diperkuat dengan memperluas layanan konseling dan tes HIV di klinik swasta, serta melaksanakan skrining HIV di lingkungan universitas.
“Bagi kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM), kami melaksanakan program penyuluhan mengenai pentingnya tes HIV, penggunaan kondom, serta pengobatan pencegahan atau PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis),” jelas Retno.
Ia menambahkan, Dinkes Kota Bogor menyediakan layanan Tes dan Konseling Sukarela (KTS) yang dapat diakses secara gratis di puskesmas dan rumah sakit.
Layanan ini bertujuan untuk deteksi dini serta membantu mengurangi stigma terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Saat ini, layanan pemeriksaan dan diagnosa HIV/AIDS serta infeksi menular seksual (IMS) dapat diakses secara gratis di 25 puskesmas, 22 rumah sakit, dan 10 klinik yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Sementara itu, layanan pengobatan antiretroviral (ARV) gratis telah tersedia di seluruh puskesmas, delapan rumah sakit, dan dua klinik rujukan.
“Melalui berbagai langkah ini, Pemerintah Kota Bogor berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mempercepat upaya pencegahan dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS,” ungkapnya.*
Ibnu Galansa
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno. (Istimewa/bogordaily.net).