Friday, 16 May 2025
HomeViralIg Ida Nurhayati Sekdes di Lamongan Diserbu Netizen 

Ig Ida Nurhayati Sekdes di Lamongan Diserbu Netizen 

Bogordaily.net – Akun   Ida Nurhayati di Lamongan mendadak jadi buruan warganet.

Bukan karena kontennya menginspirasi. Tapi karena skandal yang menggelegar dari sebuah desa kecil bernama Kendalkemlagi di Lamongan.

Ya, sebuah desa yang mungkin tak banyak orang tahu sebelumnya.

Tapi sejak akun @cat.warrior.lamongan mengunggah kisah kelam dua perangkat desa itu, nama Iwan Fanani dan Ida Nurhayati langsung .

Bukan karena prestasi. Tapi karena dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.

Ini seperti drama. Tapi bukan di televisi. Ini nyata. Di desa. Di sekitar kita.

Konon, akun Iwan Fanani dan Ida Nur Hayati langsung jadi buruan. Dicari-cari netizen.

Entah untuk dibully, atau sekadar ingin melihat wajah dua sosok yang kini disebut-sebut sebagai “duo b4ngs*t” — begitu kata si pengunggah @cat.warrior.lamongan. Kasar? Ya. Tapi begitu ekspresi netizen hari ini.

Unggahan itu tak cuma soal perselingkuhan. Tapi juga menyebut KDRT. Disebutkan, sang istri Iwan Fanani babak belur. Di depan umum. Ada saksi. Ada luka. Dan ada kemarahan kolektif.

Yang menarik — dan agak menakutkan — adalah bagaimana warga yang menyebar kisah ini justru diancam balik.

Katanya, ada DM berisi surat dari pengacara. Disuruh minta maaf. Kalau tidak, katanya, akan dibawa ke jalur hukum. Warga biasa dilawan hukum. Mengerikan, bukan?

Dan seolah belum cukup, nama baru muncul: Khotimatus Sa’adah. Disebut sebagai kakak dari Iwan Fanani.

Ikut bersuara, ikut mencari siapa saja yang menyebarkan kabar soal adiknya. Entah untuk membela, atau menekan. Tidak jelas. Tapi yang pasti, akun-akun yang mengunggah kisah ini mulai diburu.

Ya media sosial hari ini bisa mengangkat siapa saja jadi . Tapi juga bisa menjatuhkan.

Bisa membongkar rahasia. Bisa membuka aib. Bahkan bisa mengubah nasib.

Dan kini, akun Iwan Fanani dan Ida Nurhayati jadi simbol: bahwa kekuasaan kecil di desa pun bisa tergelincir oleh skandal besar. Bukan karena tidak tahu aturan. Tapi mungkin karena merasa tak akan ketahuan.

Padahal, di era sekarang, tidak ada yang benar-benar bisa disembunyikan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here