Bogordaily.net – Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, menerima kunjungan silaturahmi dari Forum Ormas Bogor Bersatu (FOBB) yang menaungi sejumlah organisasi masyarakat di Kota Bogor pada Rabu, 21 Mei 2025.
Dalam pertemuan ini, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi aktif FOBB dalam menjaga ketertiban dan keamanan kota.
“Keberadaan Ormas di Kota Bogor sangat membantu dalam menciptakan suasana aman dan kondusif. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga kota ini? Terlebih, sebagian besar anggota Ormas merupakan warga asli Kota Bogor,” ujar Kombes Eko.
Menanggapi isu premanisme yang belakangan meresahkan masyarakat, Kapolresta menjelaskan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah pelaku.
“Ada 11 kasus premanisme yang saat ini tengah kami proses, melibatkan 22 orang pelaku. Semua kasus ini murni melibatkan oknum yang tidak tergabung dalam organisasi masyarakat manapun,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh pimpinan Ormas yang hadir menegaskan tidak ada satu pun anggotanya yang terlibat.
Oleh karena itu, tindakan para pelaku dipastikan bukan mencerminkan organisasi tertentu, melainkan murni individu yang menyalahgunakan kebebasan.
Kapolresta mengajak semua pihak, terutama Ormas, untuk terus menjaga keamanan Kota Bogor.
“Jika kita mencintai Kota Bogor, mari kita bersinergi menjaga ketertiban agar kota ini selalu aman dan tenteram,” ajaknya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua FOBB, Umar Dhani, usai pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa FOBB terdiri dari berbagai Ormas seperti BBRP, FKPPI, KPMP, LMPI, PPM, AMS, M1R, GIBAS, dan Pemuda Pancasila.
“Pertemuan ini membahas kondisi terkini Kota Bogor, terutama soal isu premanisme yang sedang viral. Kami merasa perlu mendapatkan kejelasan, karena di media sosial muncul narasi negatif terhadap Ormas,” ungkap Umar Dani, yang juga menjabat Ketua DPC BBRP Kota Bogor.
Ia menegaskan bahwa definisi premanisme menurut Kapolresta adalah tindakan individu yang meresahkan masyarakat.
Dengan demikian, Ormas tidak boleh digeneralisasi, apalagi dikaitkan secara langsung dengan premanisme.
“Setiap Ormas memiliki AD/ART yang jelas dan tidak membenarkan tindakan premanisme. Kami mengutuk keras tindakan oknum yang mencoreng nama baik Ormas dan menciptakan keresahan. Selama ini, kami justru ikut menjaga ketenangan Kota Bogor,” tutupnya.***
Ibnu Galansa