Bogordaily.net – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor mengalami lonjakan yang cukup signifikan pada periode awal hingga pertengahan Mei 2025.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor melaporkan bahwa saat ini terdapat 148 pasien DBD yang tengah mendapatkan perawatan intensif.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kota Bogor, dr. Andy Prianto, mengungkapkan bahwa pada bulan Januari 2025, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Kota Bogor mencapai 55 orang.
Namun, pada pertengahan Mei, angkanya meningkat drastis menjadi 148 pasien. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi peningkatan jumlah kasus seiring musim hujan yang masih berlangsung.
“Sementara hingga pertengahan Mei 2025 sudah ada 148 kasus DBD yang dirawat di RSUD Kota Bogor,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kota Bogor, dr. Andy Prianto, Jumat 16 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa kasus DBD biasanya meningkat pada awal tahun, terutama saat musim hujan.
BPJS Untuk Pasien DBD
RSUD Kota Bogor hingga saat ini masih memfasilitasi perawatan pasien DBD melalui layanan BPJS Kesehatan. Menurut dr. Andy, pasien masih bisa mengklaim BPJS untuk pelayanan kelas 1, 2, maupun 3.
“Saat ini masih bisa mengklaim BPJS untuk pelayanan kelas 1,2 atau pun 3. Ke depan juga masih bisa, kami belum menerima informasi adanya kebijakan penyakit DBD tidak bisa difasilitasi BPJS,” jelasnya
Pasien yang memerlukan rawat inap karena DBD akan difasilitasi dengan ketentuan tertentu, seperti trombosit berada di bawah 100.000 serta terdapat tanda-tanda perdarahan di bawah kulit.
Sementara itu, pasien dengan trombosit di atas 150.000 biasanya cukup menjalani rawat jalan dengan pemantauan ketat.
“Trombositnya masih di atas 150 ribu pasien masih bisa dirawat jalan sembari diobservasi dan dicek ulang,” ujar Andy.
Menghadapi lonjakan kasus DBD, Andy mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Genangan air yang tidak segera dikeringkan bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyebaran DBD.
“Musim hujan masih berlangsung, masyarakat harus waspada dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Jangan sampai terlambat mengambil tindakan preventif,” tegasnya.
(Muhammad Irfan Ramadan)