Bogordaily.net – Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali dibuka pada tahun 2025 dengan berbagai kemudahan dan bunga rendah yang ditujukan untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Program ini menjadi angin segar bagi banyak UMKM yang tengah berjuang mengembangkan bisnis mereka di tengah tantangan ekonomi.
Namun, muncul pertanyaan dari sejumlah pelaku usaha: apakah masih bisa mengajukan KUR BRI jika saat ini sedang memiliki cicilan dari pinjaman online (pinjol)?
Mengingat pinjaman online kini marak digunakan, terutama oleh pelaku usaha mikro yang membutuhkan akses cepat terhadap dana segar, isu ini menjadi penting untuk dikaji.
Jenis KUR BRI 2025 dan Syarat Pengajuan
Program KUR BRI 2025 dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan plafon pinjaman:
- KUR Super Mikro: plafon hingga Rp10 juta, dengan suku bunga 3% per tahun.
- KUR Mikro: plafon hingga Rp50 juta, dengan suku bunga 6% per tahun.
- KUR Kecil (KUR Kecil Reguler): plafon di atas Rp50 juta hingga Rp500 juta, dengan bunga 6% per tahun.
Syarat Pengajuan KUR BRI
Syarat umum untuk mengajukan KUR BRI 2025 antara lain:
- Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
- Memiliki usaha produktif dan telah berjalan minimal 6 bulan.
- Tidak sedang menerima kredit produktif dari lembaga keuangan lain.
- Melengkapi dokumen legalitas seperti NIB atau Surat Keterangan Usaha (SKU).
- Memiliki riwayat kredit yang baik berdasarkan data dari SLIK OJK.
Bagaimana Jika Masih Punya Pinjaman Online?
Menurut informasi yang dihimpun dari laman resmi dan berbagai sumber keuangan terpercaya, keberadaan pinjaman online bukanlah faktor penghalang mutlak dalam proses pengajuan KUR BRI.
Namun, terdapat sejumlah pertimbangan yang menjadi tolok ukur pihak bank dalam memproses permohonan.
Status Legalitas Pinjol
Pinjaman online yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dianggap sah secara hukum. Jika calon debitur mengakses pinjaman dari pinjol legal dan mampu menjaga kedisiplinan dalam pembayaran, maka kemungkinan pengajuan KUR tetap terbuka.
Namun, jika pinjaman berasal dari aplikasi ilegal yang tidak terdaftar di OJK, hal ini bisa menjadi kendala karena pihak bank akan menilai risiko finansial lebih tinggi.
Catatan Kredit di SLIK OJK
Pihak BRI akan memeriksa rekam jejak kredit nasabah melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Jika ditemukan riwayat tunggakan, keterlambatan, atau status macet, maka peluang pengajuan KUR dapat ditolak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga reputasi kredit tetap bersih, meskipun memiliki pinjaman online.
Jumlah dan Jenis Pinjaman
Jika pinjaman online yang sedang berjalan hanya bersifat konsumtif dan tidak terlalu membebani rasio utang, maka pihak bank bisa mempertimbangkan untuk menyetujui KUR.
Namun jika terdapat banyak pinjaman online aktif dengan cicilan besar, bank bisa menilai nasabah memiliki risiko gagal bayar yang tinggi.
Tips Agar Pengajuan KUR Disetujui Meski Punya Pinjol
Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan pelaku usaha agar tetap lolos seleksi pengajuan KUR walaupun memiliki pinjaman online:
- Lunasi atau kurangi jumlah pinjol aktif sebelum mengajukan KUR.
- Pastikan pinjaman online berasal dari aplikasi legal yang diawasi OJK.
- Jaga agar tidak ada keterlambatan pembayaran cicilan.
- Pisahkan penggunaan pinjol untuk keperluan produktif, bukan konsumtif.
- Lengkapi dokumen legalitas usaha seperti NIB, SKU, hingga laporan keuangan sederhana.
Dengan skema yang semakin inklusif, KUR BRI 2025 membuka peluang luas bagi UMKM untuk mendapatkan modal usaha, termasuk bagi mereka yang sedang memiliki pinjaman online.
Kuncinya adalah menjaga kesehatan finansial dan menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan memiliki prospek yang baik.***