Bogordaily.net – Video aduan warga Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tentang tanahnya yang dijual oleh oknum ke Summarecon Bogor viral di media sosial.
Dalam videonya, warga Sukaraja menceritakan bagaimana lahan milik mereka telah dijual oleh oknum biong tanah setelah mengetahui adanya pengembangan Summarecon Bogor.
Dalam video itu, salah satu warga dengan suara penuh emosi menyampaikan keluhannya.
“Assalamualaikum Pak Dedi, saya mau ngadu. Tanah saya dijual oleh makelar, sudah ngadu ke lurah, tapi lurahnya diam saja, nggak digubris (laporan kami; red), harus pada siapa saya ngadu, kalau bukan ke Pak Dedi,” ujarnya.
Warga juga menyebutkan bahwa lurah setempat cenderung menghindar saat diminta keterangan terkait insiden tersebut.
“Lurahnya sembunyi terus, nggak pernah nemuin (warga; red). Pernah sekali bertemu, katanya mau ditindaklanjuti, tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” tambah warga itu lagi.
Menurut pengakuan warga, konflik ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Selain itu, yang membuat miris, meski surat tanah asli masih berada di tangan pemilik, tanahnya justru telah berpindah kepemilikan secara sepihak.
“Surat ada di pemiliknya, tapi tanahnya udah dijual,” keluh salah satu warga.
Masyarakat pun menduga adanya praktik mafia tanah, seperti pemalsuan dokumen atau penyalahgunaan administrasi, yang dimainkan oleh oknum tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi.
Warga mendesak aparat penegak hukum untuk segera turun tangan, menyelidiki kemungkinan adanya tindakan penipuan serta menghentikan sementara seluruh aktivitas pengembangan hingga status kepemilikan tanah benar-benar jelas dan tidak merugikan pihak mana pun.
Hingga berita ini dirilis, pihak Summarecon Bogor belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan perbedaan data yang disoroti warga.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebut tengah memverifikasi laporan yang masuk, serta mempersiapkan proses mediasi antara warga dengan pihak pengembang sambil menunggu hasil investigasi lanjutan.***