Saturday, 10 May 2025
HomeBeritaOrganisasi GOD Deklarasikan Gerakan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Edukasi dan Ekonomi Sirkular

Organisasi GOD Deklarasikan Gerakan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Edukasi dan Ekonomi Sirkular

Bogordaily.net – Organisasi Global Olympus Deliverance () resmi meluncurkan gerakan kolaboratif lintas sektor untuk membangun ekosistem berkelanjutan berbasis edukasi dan ekonomi sirkular.

Deklarasi ini dimulai dari Kota Bogor dan akan diperluas ke empat kota lainnya, yakni Bali, Bandung, Yogyakarta, serta satu kota tambahan yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Ketua Umum , Putut Wibowo, menyampaikan bahwa gerakan ini mengajak keterlibatan aktif berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha, akademisi, hingga komunitas.

Mereka diajak untuk bersama-sama mengembangkan konsep eco-edutourism yang terintegrasi dengan ekonomi sirkular.

“Kami hadir sebagai ecosystem enabler, mengundang para mitra, pengusaha, dan akademisi untuk ambil bagian dalam gerakan nyata membangun ekosistem Eco Edutourism bersama Evermost, dengan pendekatan Circular Economy. Ini adalah upaya untuk membangkitkan kembali sektor yang kini tengah berjuang bertahan,” ujar Putut, Sabtu 10 Mei 2025.

Dalam jangka pendek, menargetkan penerapan prinsip ramah lingkungan di internal organisasi, termasuk penggunaan AC hemat energi, pemanfaatan produk organik, serta penyediaan motor listrik untuk para wisatawan.

Untuk jangka menengah, fokus akan diarahkan pada program daur ulang limbah tekstil hotel menjadi bahan kain yang dapat diperbarui (renewable fabrics).

“Kami akan memulai dari hotel kami sendiri, mendaur ulang linen, seragam, hingga taplak meja yang sudah tidak terpakai. Polyester akan kembali menjadi polyester, cotton kembali menjadi cotton,” jelas Putut.

Sebagai langkah awal pengukuran keberhasilan, menargetkan pemberdayaan 100 UMKM sebagai prototipe serta edukasi terhadap 50.000 wisatawan lokal dalam fase pertama implementasi.

“Kami memulai dengan indikator yang bisa langsung kami capai. Ini baru tahap awal sebelum gerakan diperluas secara nasional,” tambahnya.

Gerakan ini dibangun melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan lima unsur strategis: pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media.

“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Selalu ada kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat, antara akademisi dan pelaku usaha. Tugas kami adalah menjembatani semua unsur tersebut,” kata Putut.

Rudi Wahyu Perdana, Co-Founder sekaligus CSO Aludra Impact, juga menegaskan pentingnya peran media dalam ekosistem ini.

“Media bukan hanya peliput, tapi bagian dari aktor dalam pentahelix. Tanpa dukungan media, gerakan sebesar ini tidak akan memiliki dampak yang luas,” ujarnya.

Senada, Co-Founder Evermost, Iqbal Muslimin menyoroti perlunya peningkatan kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya praktik bisnis berkelanjutan.

“UMKM perlu mulai menyadari bahwa keberlanjutan membuka peluang pembiayaan. Saat ini, sejumlah bank BUMN sudah memiliki program pembiayaan dengan kriteria ramah lingkungan,” ucap Iqbal.

Deklarasi ini menandai dimulainya gerakan kolektif menuju yang tidak hanya bangkit dari krisis, namun juga tumbuh secara berkelanjutan dan inklusif.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here