Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencanangkan program unggulan bertajuk “SEHAT” (Sarapan Endah Hasil Alam Tanah Sunda) yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP), di Auditorium Sekretariat Daerah, Cibinong, Selasa 20 Mei 2025.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pola konsumsi pangan lokal yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Zaenal Ashari, Bupati Bogor menekankan bahwa, investasi terbaik hari ini adalah investasi pada peningkatan kualitas SDM.
Dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta mendorong individu menjadi lebih produktif, adaptif terhadap perubahan zaman, dan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa.
Terkait kualitas SDM dimulai dari asupan gizi seimbang, Pemkab Bogor menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi sebagai fondasi utama pembangunan SDM.
“Makan bukan sekadar kenyang, tapi adalah investasi kesehatan dan kecerdasan generasi mendatang,” kata Zaenal Ashari.
Merujuk pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024, nilai Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat Kabupaten Bogor yang hanya sebesar 87,12, menempati peringkat ke-25 dari 27 Kabupaten/kota di Jawa Barat.
Adapun, konsumsi sayur, buah, dan umbi-umbian masih jauh dari standar ideal, padahal komoditas tersebut justru menjadi penyumbang limbah makanan rumah tangga terbesar di wilayah ini.
“Persoalan bukan pada ketersediaan pangan, melainkan pada kesadaran dan kebiasaan konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, program “SEHAT” dicanangkan dengan menghadirkan gerakan konsumsi tematik berbasis hari, yaitu Selasa “MASASI” atau Mari Santap Singkong, Rabu “CIHUI” atau Cinta Hui.
Kemudian, Jumat “SORI TU SAY BU” atau Sok Ririungan Tuang Sayur Buah. Lewat inisiatif ini, Pemkab Bogor ingin menanamkan budaya makan pangan lokal yang beragam, sehat, dan minim limbah.
Zaenal menyampaikan arahan Bupati Bogor yang menegaskan bahwa kesuksesan program ini bertumpu pada tiga pilar utama yaitu pertama Edukasi, melalui talk show dan demo olahan pangan lokal bersama para pakar.
Kedua melalui Inovasi, melalui peluncuran fitur Piring Berbagi dalam aplikasi NGUPAHAN, yang memungkinkan masyarakat mengakses sayur, buah, dan umbi gratis. Dan ketiga yaitu Kolaborasi, dukungan aktif dari TP-PKK, Dharma Wanita Persatuan, kader ketahanan pangan, dan pelaku usaha lokal.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program ini. Para camat harus menjadi pelopor di wilayahnya masing-masing. Ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita saya ajak galakkan kampanye pangan lokal. Pelaku usaha saya dorong berinovasi dengan olahan umbi, buah, dan sayur lokal,” ungkap Zainal.
Selain itu, juga menekankan bahwa pencanangan program “SEHAT” bukan hanya seremoni, melainkan wujud komitmen bersama untuk membangun masyarakat Bogor yang sehat, produktif, dan mandiri pangan.***
Albin Pandita