Bogordaily.net – Yayasan Bina Insani sebagai mitra pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sereal Sukadamai, Kota Bogor, telah melakukan evaluasi dengan sejumlah langkah perbaikan.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bogor per tanggal 7 – 14 Mei 2025 tercatat 223 orang, dengan rincian 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan. Saat ini seluruh pasien rawat inap sudah kembali ke rumah masing masing.
“Kami bersyukur tidak ada penambahan siswa terdampak,” kata Ketua Yayasan Bina Insani, Asrul Hidayat dalam konferensi pers terkait SPPG di Sekolah Bosowa Bina Insani, pada Jum’at 16 Mei 2025.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinkes. Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen Labkesda Bogor, ditemukan dua jenis bakteri, E Coli dan Salmonella pada sampel makanan telur dan tumis toge jagung.
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan Labkesda Bogor, SPPG Tanah Sareal
Sukadamai telah mengevaluasi rantai pasok bahan baku dan proses produksi. Asrul menyebut, ditemukan indikasi adanya masalah pada bahan baku yang diolah tim SPPG.
“Jadi tidak menutup kemungkinan, kami akan mengganti seluruh pemasok bahan makanan. Kami pastikan pemasok sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi keamanan pangan,” jelasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen terhdap kualitas layanan, SPPG Tanah Sareal melakukan sejumlah perbaikan, diantaranya.
Melakukan pembenahan menyeluruh di lokasi SPPG sesuai standarisasi Food Safety dan berkoordinasi BPOM untuk membantu mendampingi proses ini.
Kemudian, pihaknya akan melakukan training untuk memastikan SOP berjalan dan memperkuat kompetensi para pekerja SPPG, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan pelayanan.
Memperketat pengawasan pada seluruh tahapan proses, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat hingga pengolahan limbah.
Lebih lanjut kata dia, sebelum bekerja sama dengan BGN, selama dua tahun terakhir Yayasan Bina Insani telah mengelola kantin sehat dengan memberikan makanan bergizi kepada para siswa-siswinya dengan kapasitas 1.000 per hari.
Hal inilah mendasari BGN merekomendasikan Yayasan sebagai mitra SPPG dengan menaikan porsinya tiga kali lipat, mencapai 3.000 porsi.
Sementara itu, hingga kini SPPG Tanah sareal sudah melayani kurang lebih sebanyak 200.000 porsi, mulai dari Januari 2025 hingga pekan lalu.
Dengan proses perbaikan di atas, Yayasan Bina Insani terus membantu pemerintah untuk mensuport pertumbuhan anak melalui program MBG.
“Insya Allah, layanan ini akan terus berjalan dan secara berkala, kami evaluasi,” ungkap Asrul.***
Albin Pandita