Monday, 12 May 2025
HomeBeritaWamenkop Pastikan Pemerintah Bakal Melanjutkan Perjuangan Bung Hatta Wujudkan Ekonomi Berkeadilan Melalui Koperasi

Wamenkop Pastikan Pemerintah Bakal Melanjutkan Perjuangan Bung Hatta Wujudkan Ekonomi Berkeadilan Melalui Koperasi

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bertekad untuk melanjutkan perjuangan dan semangat Moh. Hatta () untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan serta pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi. sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi pencetus utama dari gerakan koperasi nasional telah terbukti mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia saat itu melalui badan usaha koperasi.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan visi dan misi dalam membangun perekonomian rakyat yang berkeadilan melalui wadah koperasi tersebut telah diterjemahkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih sebanyak 80.000 unit. Gagasan ini sebagai bukti bahwa pemerintah sangat serius mengembalikan peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh .

“Jadi kalau sekarang Pak Prabowo menjadi Presiden kemudian menjadikan koperasi sebagai Soko Guru dan menjadi alat perjuangan utama untuk menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sebuah keniscayaan,” ujar Wamenkop Ferry Juliantono dalam keterangannya, Bandung, Minggu (11/05).

Wamenkop Ferry menegaskan beberapa gagasan utama dari pemikiran adalah menjadikan koperasi sebagai badan usaha besar yang dapat mengayomi berbagai kebutuhan utama dari masyarakat. Gagasan ini kemudian diwujudkan oleh pemerintah melalui upaya menjadikan koperasi untuk fokus menjalankan unit usaha di sektor produksi sehingga dapat memberikan multiplier effect yang lebih besar.

“Koperasi tidak boleh identik kecil tapi koperasi harus bisa masuk ke sektor-sektor usaha yang besar seperti gagasannya Bung Hatta ada koperasi produksi, ada konsumsi dan ada kegiatan koperasi di sektor (jasa) keuangan,” kata Wamenkop Ferry.

Demi menarik minat kalangan anak muda berkoperasi, Kemenkop berupaya untuk mengemas koperasi dengan wajah kekinian salah satunya dengan mengoptimalkan sentuhan teknologi. Diharapkan dengan cara ini akan semakin banyak pihak yang tertarik berkoperasi sehingga perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial melalui koperasi dapat diteruskan oleh generasi muda.

“Gagasan tentang koperasi kita harap bisa hidup berkembang lagi, dan kita sebagai generasi penerus tentu akan berjuang untuk mengimplementasikan semua gagasan dari ,” ucap Wamenkop Ferry.

Sementara itu Ketua Pembina Yayasan Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono mengatakan bahwa koperasi sebagaimana gagasan koperasi menjadi satu-satunya lembaga ekonomi yang dapat menolong diri sendiri dan masyarakat secara bersama-sama karena didasari oleh semangat gotong royong.

Meutia mengapresiasi komitmen pemerintah Kabinet Merah Putih yang ingin menumbuhkembangkan kembali koperasi sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Bersama pemerintah, Yayasan Hatta berkomitmen untuk berjuang untuk melanjutkan gagasan dan pemikiran demi mewujudkan perekonomian nasional yang berkeadilan sosial.

“Tentu kita senang sekali bahwa pemerintah akan memajukan koperasi kembali. Semangat ini tentu sesuai dengan pikiran Bung Hatta,” ujar Meutia Hatta.

Meutia menekankan bahwa nilai musyawarah mufakat dan gotong royong telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran Bung Hatta dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi bangsa.

“Jadi konsep yang Bung Hatta bangun bukan asal comot  atau meniru-niru dari negara lain, tapi karena ada prinsip yang cocok dengan kehidupan orang Indonesia,” ucap Meutia.

Di tempat yang sama Halida Hatta menekankan pentingnya koperasi sebagai sarana pemberdayaan manusia. Menurutnya, koperasi bukan semata-mata mengejar keuntungan semata melainkan sebuah alat untuk menjaga martabat dan kerjasama antar sesama.

“Ini soal kerja bersama untuk menghasilkan produk dan SDM yang berkualitas. Bukan sekadar profit yang dikejar, tapi nilai kerja dan martabat manusia,” kata Halida. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here