Sunday, 18 May 2025
HomeNasionalZhao Weiguo, Kisah Perjalanan Taipan Industri Teknologi ke Hukuman Mati Akibat Korupsi

Zhao Weiguo, Kisah Perjalanan Taipan Industri Teknologi ke Hukuman Mati Akibat Korupsi

Bogordaily.net, mantan bos Tsinghua Unigroup, menjadi simbol kegagalan ambisi industri semikonduktor China yang tercemar .

Pada Rabu, 14 Mei 2025, pengadilan di Provinsi Jilin menjatuhkan hukuman mati kepada Zhao—meski dengan penangguhan selama dua tahun.

Ia dinyatakan bersalah atas tindak pidana dan penggelapan dana dalam skala besar selama memimpin salah satu perusahaan teknologi paling strategis di negara itu.

Nama bukan sekadar bagian dari buku sejarah industri teknologi tinggi China.

Ia adalah lulusan Universitas Tsinghua, institusi elite yang menjadi lumbung kader kepemimpinan nasional.

Kariernya dimulai sejak 1993 di Tsinghua Unigroup, entitas yang memiliki keterikatan erat dengan kampus tersebut.

Zhao naik ke pucuk pimpinan pada 2009 dan selama lebih dari satu dekade dikenal sebagai figur sentral dalam upaya China membangun kemandirian di sektor chip.

Namun, ambisi Zhao ditelan oleh kerakusan. Berdasarkan putusan pengadilan, ia terbukti menggelapkan dana negara senilai 470 juta yuan—sekitar Rp 1 triliun—dan menyebabkan kerugian nasional yang ditaksir mencapai 890 juta yuan atau hampir Rp 2 triliun.

Modusnya mencakup pembelian properti perusahaan dengan harga jauh di bawah nilai pasar, hingga pembayaran layanan dari mitra bisnis dengan nilai yang membengkak tidak wajar.

“Zhao menggelapkan dana dalam jumlah sangat besar dan menimbulkan kerugian serius bagi kepentingan nasional,” kata pernyataan resmi pengadilan.

tidak hanya kehilangan kebebasan, tapi juga semua hak politiknya.

Pengadilan mencabut hak itu seumur hidup, menyita seluruh aset pribadinya, dan menjatuhkan denda 12 juta yuan—setara Rp 27,4 miliar.

Meski hukuman mati dijatuhkan, eksekusinya ditangguhkan selama dua tahun. Jika dalam masa itu Zhao tidak melakukan kejahatan tambahan, hukuman bisa dikonversi menjadi penjara seumur hidup.

Di bawah kendali , Tsinghua Unigroup memang mencatatkan pertumbuhan lewat agresivitas akuisisi dan ekspansi.

Tapi di balik itu, perusahaan justru menumpuk utang besar, dan pada 2020 gagal membayar obligasi, memicu gelombang restrukturisasi dan perubahan kepemilikan.

Investigasi terhadap Zhao bermula pada 2022, dan kasus ini menjadi peringatan keras dari pemerintah Beijing terhadap elite bisnis teknologi yang mencoba bermain api.

Kini, nama menjadi peringatan. Ia pernah berdiri di garda depan mimpi besar China dalam teknologi, namun tersandung oleh penyakit lama: yang menggerogoti dari dalam.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here