Bogordaily.net – Biodata Matamiyu kini menjadi kata kunci yang paling dicari. Bukan tanpa sebab.
Bocah 11 tahun ini mengguncang dunia tari internasional lewat kolaborasinya dengan Motivcrew’s Mega Crew asal Orlando, Amerika Serikat.
Di ajang Street Woman Fighter 2025 yang ditayangkan Mnet Korea Selatan, Matamiyu bukan hanya tampil—ia menguasai panggung.
Yang membuat bulu kuduk berdiri: tubuh kecil itu berdiri paling depan. Dengan hoodie putih di tengah lautan merah.
Dengan gerakan freestyle penuh percaya diri. Dan saat beat menghentak lebih cepat, ia menyuguhkan teknik breakdance tingkat tinggi yang bahkan jarang dimiliki penari dewasa.
Nama panggungnya sederhana: Matamiyu. Nama lengkapnya: Matamiyu Hanami.
Lahir di Indonesia, besar dalam semangat menari. Dan kini, lewat biodata Matamiyu yang tersebar di media sosial dan pemberitaan, kita tahu: ia bukan hanya penari. Ia fenomena.
Langkah Kecil, Gema Besar: Kiprah Matamiyu di Dunia Internasional
Video penampilannya diunggah di akun Instagram @mood.jakarta dan juga oleh akun pribadinya, @matamiyu.
Yang terjadi setelah itu seperti ledakan yang tak bisa dihentikan. Netizen dari berbagai belahan dunia menyuarakan pujian. Salah satunya dari akun @azissss_e yang menulis, “Sumpah, gua akuin ini bocah bener bener keren banget der.”
Biodata Matamiyu menyebut bahwa ia mulai menari sejak usia lima tahun. Pelatihan demi pelatihan dijalaninya, dari kompetisi lokal hingga akhirnya terpantau radar tim Motivcrew.
Tim ini bukan sembarang tim. Mereka adalah langganan ajang-ajang elite seperti World of Dance dan Hip Hop International.
Perekrutan Matamiyu ke dalam tim pun tidak sembarangan. Seleksi ketat dilakukan.
Hanya yang memiliki karisma, tenaga, dan keunikan yang bisa lolos. Dan Matamiyu—dengan segala kerendahan hatinya—menjadi satu-satunya anak-anak dalam tim dewasa itu. Di atas panggung, ia tidak terlihat sebagai anak kecil. Ia adalah bintang.
Dibalik Popularitas: Pendidikan Tetap Nomor Satu
Orang tuanya mungkin tak pernah membayangkan secepat ini anaknya mendapat perhatian dunia.
Namun keluarga dan manajemen bersuara bijak: pendidikan tetap prioritas. Mereka tak ingin Matamiyu hanya jadi komoditas viral. Mereka ingin ia tumbuh sehat—jiwa dan raga.
Dan tentu saja: Indonesia bangga. Tagar seperti #MatamiyuIndonesia dan #ProudOfMatamiyu sempat trending.
Komentar-komentar dari warga dunia menunjukkan bahwa harapan untuk Indonesia tidak selalu datang dari podium politik, tapi juga dari lantai dansa.
Biodata Matamiyu hari ini bukan sekadar catatan tentang usia dan tempat lahir. Ini tentang semangat.
Tentang mimpi anak kecil yang ditulis dengan gerakan kaki dan dentuman musik. Tentang bagaimana dunia, sesekali, bisa berhenti sejenak untuk memberi tepuk tangan kepada bocah yang menari dari hati.
Matamiyu akan tampil lagi. Kali ini dengan koreografer asal Korea dan Jepang. Tapi di balik langkah dan putaran tubuhnya nanti, kita tahu satu hal: setiap gerakannya menyebut nama Indonesia. Dengan bangga.***