Friday, 4 July 2025
HomeBeritaDari Ngawi ke Dunia: Jejak Panjang Pengabdian Seorang Pendidik

Dari Ngawi ke Dunia: Jejak Panjang Pengabdian Seorang Pendidik

Bogordaily.net – Sosok inspiratif yang telah mengabdikan diri sepenuh hati selama lebih dari dua puluh tahun, untuk kemajuan pendidikan vokasi peternakan di IPB University. Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto, M.Agr., seorang pendidik yang merupakan dosen di Sekolah Vokasi IPB, mengajar Teknologi dan Manajemen Ternak. Beliau terkenal karena kualitasnya yang luar biasa dan pendekatan pendidikannya yang humanis.

Lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 3 Mei 1960, Dr. Bagus telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia akademik dan profesional. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Peternakan IPB pada tahun 1983, dan langsung terjun ke dunia kerja sebagai karyawan di PT Bina Mulia Ternak. Meski kariernya dimulai dari posisi paling dasar, semangat dan ketekunannya membawa ia melangkah lebih jauh.

Dorongan untuk terus belajar membawanya ke Negeri Sakura, Jepang, di mana ia menempuh pendidikan pascasarjana hingga meraih gelar magister dan doktoral di bidang peternakan dari Hiroshima University pada tahun 1993. Pengalaman menempuh studi di luar negeri membuka cakrawala baru dan memperkaya pemahamannya terhadap praktik-praktik peternakan modern.

Dr. Bagus bekerja di Malaysia hingga tahun 1998 setelah menyelesaikan kuliahnya di Jepang. Dia pulang ke Indonesia karena panggilan untuk kembali berkhidmat kepada tanah air dan mendidik generasi muda. Setelah sebelumnya menjadi asisten dosen di unit yang sama, ia resmi bergabung sebagai dosen tetap di Sekolah Vokasi IPB pada tahun 1999.

Dr. Bagus dalam kesehariannya, dikenal sebagai pribadi yang sederhana, bersahaja, dan tidak pernah berhenti belajar. Selain aktif mengajar, ia juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan lembaga pendidikan, menjadi konsultan, serta memberi kontribusi dalam pengembangan sektor peternakan dan pertanian secara lebih luas. Dia percaya bahwa pendidikan harus terus berkembang, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan tidak hanya berhenti di kelas.

Sebagai pendidik, Dr. Bagus bersikap humanis terhadap siswanya. Ia memahami bahwa setiap mahasiswa datang dengan latar belakang, karakter, dan tantangan yang berbeda. Dia tidak memilih konfrontasi ketika berhadapan dengan siswa yang berperilaku tidak disiplin atau menunjukkan sikap membangkang. “Saya tidak ingin memperlakukan mereka sebagai musuh atau lawan,” katanya.

Sebaliknya, ia lebih suka merangkul mereka, memahami mereka, dan mengarahkan mereka secara bertahap tetapi konsisten. Ia percaya bahwa menggunakan pendekatan yang penuh empati akan membuat lebih mudah untuk membimbing siswa dan mengarahkan mereka ke jalan yang lebih baik.

Kesabaran dan kelapangan hatinya dalam membimbing mahasiswa lahir dari prinsip hidup yang ia pegang teguh: menghadapi masalah dengan tenang dan tidak terlalu membebani pikiran. Ia selalu berusaha menyikapi berbagai tantangan dengan kepala dingin, termasuk ketika menerima komentar atau penilaian dari orang lain. “Sepanjang saya menjalani apa yang saya yakini benar dan bermanfaat, saya tidak perlu ambil pusing dengan penilaian orang,” ujarnya.

Meskipun telah berkarier lama di dunia peternakan, Dr. Bagus tidak pernah menuntut anak-anaknya untuk mengikuti jejaknya. Ia justru mendorong mereka untuk menemukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Dua anaknya kini menempuh pendidikan dan berkarier di bidang teknik sipil, dan Dr. Bagus menerima pilihan mereka dengan penuh dukungan. Baginya, setiap anak berhak menentukan arah hidupnya, dan tugas orang tua adalah membimbing, bukan mengatur.

Dr. Bagus sangat optimistis tentang perkembangan Sekolah Vokasi IPB sebagai anggota komunitas akademiknya. Ia mendorong peningkatan jumlah dan keberagaman siswa, terutama dari luar Pulau Jawa. “Pendidikan akan lebih kaya jika diisi oleh anak-anak muda dari berbagai penjuru Indonesia.” “Keragaman latar belakang dan pengalaman akan memperluas perspektif serta memperkaya proses belajar mengajar,” katanya dengan semangat.

Dr. Bagus Priyo Purwanto bukan hanya seorang akademisi; dia adalah pendidik sejati yang menanamkan nilai-nilai luhur dalam proses pembelajaran. Ia bukan hanya mengajar, tetapi juga membangun karakter, membimbing, dan menjadi teladan. Semangat juang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga jujur dan empati tersimpan dalam sikapnya yang tenang dan tegas.

Ruth Aurelia Caroline
Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here