Friday, 13 June 2025
HomeKota BogorDinkes Kota Bogor dan Dompet Dhuafa Kolaborasi Bantu Pasien TBC Lewat Nutrisi...

Dinkes Kota Bogor dan Dompet Dhuafa Kolaborasi Bantu Pasien TBC Lewat Nutrisi dan Pendampingan

Bogordaily.net – Dalam upaya menanggulangi kasus tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di Kota Bogor, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bersama Dompet Dhuafa sepakat menjalin kerja sama dalam bentuk program pemberian nutrisi dan pendampingan pengobatan bagi pasien TBC, terutama dari keluarga prasejahtera.

Pertemuan yang berlangsung di Paseban Naratama ini dipimpin oleh dr. Tengku Yenni Febrina dan dihadiri oleh Tim Kerja P3MS, Tim TBC Dinkes Kota Bogor, serta perwakilan Dompet Dhuafa.

Dalam diskusi tersebut, Dompet Dhuafa menyampaikan inisiatif untuk memulai program pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan fokus pada pasien TBC yang membutuhkan perhatian lebih, khususnya mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

Melalui program ini, Dompet Dhuafa akan memberikan dukungan berupa pendampingan minum obat dan bantuan nutrisi tambahan seperti telur dan beras, yang akan diberikan rutin setiap bulan.

Bantuan ini ditujukan untuk mendukung pemulihan pasien, memastikan mereka patuh menjalani pengobatan, dan mengalami perbaikan kondisi gizi.

menyambut baik inisiatif ini mengingat tingginya angka kasus TBC di kota tersebut. Pada tahun 2024, jumlah kasus TBC yang ditemukan bahkan melebihi target nasional, mencapai hampir 12 ribu kasus. Selain itu, sekitar 40% dari pasien tersebut merupakan warga luar Kota Bogor, menunjukkan bahwa beban layanan kesehatan di Bogor cukup kompleks.

Dalam pertemuan ini, Dinkes menyarankan agar pilot project program dimulai dari satu kelurahan, dengan sasaran awal sekitar 20 hingga 30 pasien TBC kategori SO (Sensitif Obat). Data dan titik lokasi pasien akan ditentukan menggunakan aplikasi SIGEULIS yang dimiliki Dinkes untuk pemetaan kasus TBC.

Program ini ditargetkan mulai berjalan pada minggu keempat bulan Juni 2025, setelah melalui diskusi teknis bersama puskesmas dan kader kesehatan.

Laporan pelaksanaan akan mencakup data kepatuhan minum obat, kenaikan berat badan, dan dokumen pelengkap lainnya. Meski tanpa honor tambahan bagi kader, diharapkan program ini bisa didukung oleh para pemangku kepentingan di lapangan.

Ke depannya, program ini tidak hanya akan berhenti pada pemberian bantuan, tetapi juga akan dikembangkan dengan kegiatan pelatihan untuk pendamping minum obat (PMO), edukasi TBC, dan pemberdayaan keluarga pasien.

Melalui kolaborasi ini, Dinkes dan Dompet Dhuafa berharap bisa memberikan dampak nyata dalam pengendalian TBC di Kota Bogor dan membangun kepedulian bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here