Bogordaily.net – Fakultas Sosial dan Ekonomi Universitas Teknologi Nusantara (UTN) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat pada 29 Mei 2025 di Kampung Mongol, salah satu kampung bersejarah di Kota Bogor.
Acara ini mengusung tema “Peningkatan Kualitas Hidup melalui Pelatihan UMKM, Edukasi Bahasa Inggris, dan Self-Awareness di Kampung Mongol“.
Uniknya, kegiatan ini melibatkan lintas program studi, yaitu Psikologi, Manajemen, dan Akuntansi. Sinergi antara dosen dan mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan tersebut menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan pendekatan lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan sosial ini.
Kampung Mongol sendiri dihuni oleh sekitar 400 kepala keluarga. Dalam pelaksanaan program, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok usia, yakni anak-anak (3–10 tahun), remaja (11–18 tahun), dan dewasa muda hingga orang tua (18–50 tahun). Jumlah total peserta yang terlibat mencapai 130 orang.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pembekalan kepada warga dalam hal pengembangan usaha mikro, kesadaran diri (self-awareness), peningkatan kapasitas diri, serta pemahaman dasar tentang keuangan dan bahasa asing. Semua dirancang agar dapat dilakukan secara sederhana namun berdampak nyata di lingkungan mereka sendiri.
Ketua pelaksana kegiatan yang juga merupakan Kaprodi Psikologi UTN, Oktavia, M.Psi., menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk konkret kontribusi kampus kepada masyarakat. Ia menegaskan pentingnya inklusivitas dalam pendekatan edukatif dan pemberdayaan masyarakat.
“Lewat kegiatan ini, kami ingin menghadirkan model pengabdian masyarakat yang menyeluruh. Tidak hanya menekankan satu aspek saja, tapi juga memperkenalkan pentingnya kesadaran diri, pemanfaatan teknologi, literasi keuangan, dan kemampuan berbahasa asing sebagai bekal masyarakat menghadapi tantangan zaman,” ucap Oktavia dalam sambutannya.
Sinergi Positif Antara Mahasiswa dan Masyarakat
Menurutnya, sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menciptakan perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan seperti Kota Bogor.
Kegiatan ini melibatkan 17 dosen, 13 mahasiswa, serta satu komunitas lokal bernama Komunitas Merangkul yang turut mendampingi dan memfasilitasi kegiatan interaktif selama acara berlangsung.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sosial dan Ekonomi UTN, Muhammad Zeinny, S.E., M.B.A., dalam kesempatan terpisah menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, melainkan menjadi bagian dari budaya akademik kampus yang rutin dilakukan.
“Kami ingin terus menjembatani hubungan antara kampus dan masyarakat. Ketika kita bisa hadir langsung, mendengar kebutuhan mereka, kita bisa membawa masukan itu ke ruang-ruang diskusi yang lebih besar bersama para pemangku kebijakan. Harapannya, dari sana akan lahir kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat,” jelas Zeinny.
Ia menambahkan, kegiatan pengabdian seperti ini menjadi sarana efektif untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya adaptasi di era digital dan globalisasi.
Dengan terselenggaranya program ini, Fakultas Sosial dan Ekonomi UTN berharap semakin banyak masyarakat, khususnya di Kampung Mongol, yang memiliki kapasitas untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri, baik secara ekonomi maupun sosial.***