Friday, 20 June 2025
HomeKota BogorFB Bantah Lakukan Penganiayaan di RS UMMI, Tegaskan Hanya Emosi Sesaat

FB Bantah Lakukan Penganiayaan di RS UMMI, Tegaskan Hanya Emosi Sesaat

Bogordaily.net – FB (50), warga Empang Polo, Bogor Selatan, akhirnya angkat bicara terkait tuduhan terhadap salah satu tenaga kesehatan (nakes) di yang ramai diberitakan sejak awal Juni 2025.

FB dengan tegas membantah melakukan pemukulan sebagaimana dituduhkan pihak rumah sakit.

“Kapan dan siapa yang saya pukul? Bagian mana yang saya pukul? Apakah ada saksi dan bukti jelas soal pemukulan itu?” ujar FB pada Jum’at 20 Juni 2025.

FB mengaku kecewa terhadap penanganan yang diberikan saat ia membawa kakak kandungnya, Fikri Balfas (53), yang mengalami serangan stroke mendadak pada Jumat malam, 30 Mei 2025.

Menurutnya, kondisi kakaknya saat itu sangat kritis dan seharusnya mendapat penanganan darurat segera di instalasi gawat darurat (IGD), bukan justru dihadapkan pada prosedur administrasi terlebih dahulu.

“Kondisi kakak saya saat itu darurat. Tapi alih-alih ditangani, kami malah diminta mengurus pendaftaran dan ditolak karena alasan kamar penuh. Saya kesal, dan karena emosi, saya memang sempat menepuk pundak salah satu petugas. Tapi tidak ada pemukulan seperti yang dituduhkan,” jelas FB.

Tuduhan terhadap FB pun semakin melebar, setelah dirinya disebut sebagai koordinator pungutan liar (pungli) di area parkir serta sering membuat keributan di sekitar lokasi.

Menanggapi tudingan ini, FB menilai hal tersebut sebagai fitnah dan pencemaran nama baik.

“Tolong tunjukkan bukti saya pernah membuat keributan atau terlibat pungli. Pernyataan-pernyataan itu tidak berdasar dan mencemarkan nama baik saya. Saya bisa menempuh jalur hukum berdasarkan UU ITE Pasal 27 Ayat 3 Tahun 2024 dan KUHP Pasal 310 dan 311,” tegasnya.

Terkait tudingan bahwa area parkir tempat dirinya diduga melakukan pungli berada di lahan liar, FB juga menanggapi keras.

Ia menyatakan bahwa area parkir tersebut berdiri di atas tanah wakaf dan memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Kalau memang itu parkir liar, kenapa kendaraan dokter dan karyawan RS juga parkir dan membayar di sana? Jangan asal menilai tanpa tahu sejarahnya,” tambahnya.

Isu ini mencuat setelah laporan dari pihak menyebutkan bahwa salah satu perawat mereka mengalami kekerasan fisik saat bertugas.

Kuasa hukum , Ilham Maulana, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihak rumah sakit telah menempuh jalur hukum.

“Kami telah mengambil langkah hukum terkait kejadian tersebut. Semua proses sedang berjalan dan kami mendukung penuh aparat dalam menuntaskan kasus ini,” ujar Ilham.

Kasus ini kini memasuki babak baru, menyusul hak jawab dari FB yang merasa namanya telah dicemarkan tanpa bukti kuat.

Ia pun membuka kemungkinan untuk melaporkan balik pihak-pihak yang telah menyebarkan informasi yang dianggap merugikannya.

“Saya tidak pernah ditangkap seperti yang dikatakan. Jadi siapa yang melaporkan, kapan saya ditangkap? Itu semua harus jelas. Saya akan bela nama baik saya,” tutup FB.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here