Bogordaily.net – Gus Auzy Muhaimin Siapa? Pertanyaan itu muncul tiba-tiba, bersamaan dengan kabar duka yang menyebar cepat dari Bojonegoro.
Ia wafat. Tanpa banyak tanda. Di penginapan. Di Kediri. Saat sedang menghadiri sebuah acara.
Tapi nama itu — RM Moch Imam Auzai Addimyati — rupanya cukup dikenal di kalangan pesantren Jawa Timur.
Santri-santri memanggilnya Gus Auzy. Tapi sebagian warganet yang baru mendengar kabarnya, spontan bertanya: Gus Auzy Muhaimin siapa?
Jawabannya tidak bisa hanya satu kalimat.
Gus Auzy adalah pengasuh Pondok Pesantren Lemah Pinggir. Letaknya di Bojonegoro. Ia juga aktif berdakwah di media sosial.
Akun TikTok-nya, @auzy_muhaimin, punya 34 ribu pengikut. Ceramah-ceramahnya santun. Tidak meledak-ledak. Tapi menyentuh. Kadang jenaka. Tapi menusuk ke dalam.
Hari itu, Inyong Pemalang yang sempat bersamanya di Kediri, mengabarkan langsung: “Saya sebenarnya mau pulang. Tapi Allah berkehendak lain. Gus Auzy yang tidur di penginapan pondok malah wafat.”
Tak ada tanda. Tak ada keluhan sakit berat. Tapi tiba-tiba ia pergi.
Komentar warganet pun ramai. “Kayak jantung ya kak. Wafatnya membiru,” kata satu akun. Ada juga yang menyebut “karena mubahalah.” Tapi semua itu baru dugaan. Tidak ada satu pun pernyataan resmi dari keluarga soal sakitnya.
Namun yang lebih dulu ramai bukan soal penyakit. Tapi justru: Gus Auzy Muhaimin siapa? Dari mana? Apa perannya?
Dan ternyata, jejaknya cukup dalam. Ia dikenal sebagai pendakwah muda yang bisa menjembatani kalangan santri dan milenial.
Ceramahnya diunggah di TikTok. Ditonton ribuan. Dibelajari ulang. Disalin potongannya.
Bojonegoro kehilangan. Tapi mungkin kita juga.
Karena kini, pertanyaan itu akan terus bergema — bukan hanya karena rasa penasaran — tapi karena kepergian yang terlalu cepat:
Gus Auzy Muhaimin siapa?
Ia adalah suara tenang di tengah bising media sosial. Dan seperti itulah ia pergi: tenang, tiba-tiba, dan meninggalkan keheningan.***