Bogordaily.net – Kecelakaan maut di Jalan Pandu Raya Bogor kembali terjadi. Dua mobil adu banteng, satu orang dikabarkan meninggal dunia.
Ya, Kamis 5 Juni 2025 pagi, Jalan Pandu Raya di Kota Bogor masih seperti biasa. Lalu lintas padat, tapi sabar.
Angin menyapu pelan Taman Corat-Coret di sisi jalan. Beberapa orang terlihat duduk-duduk di sekitar taman.
Sebagian lagi tampak baru saja selesai berolahraga. Langit belum terlalu cerah, tapi cukup untuk membuat siapa pun berpikir hari itu akan berjalan normal.
Tapi hidup tak pernah seratus persen bisa ditebak. Ia selalu menyimpan kemungkinan yang tidak kita rencanakan.
Kadang dalam satu detik, segalanya berubah. Dan Kamis pagi itu, pukul 08.20, tepatnya di dekat taman yang penuh coretan ekspresi itu, waktu seakan berhenti.
Dua mobil—dua kendaraan roda empat—melaju dari arah berlawanan. Tak ada yang menyangka keduanya akan saling bertemu.
Bukan dalam arti ramah, bukan pula dalam artian temu kangen. Tapi dalam arti yang paling keras, paling kasar, dan paling menyakitkan: adu banteng.
Dentuman itu terdengar nyaring. Seperti suara besi yang sedang dihancurkan. Seperti tabrakan masa depan dan masa lalu di satu titik tanpa kompromi.
Orang-orang yang semula duduk santai di taman itu sontak berdiri. Beberapa lari mendekat. Selebihnya hanya terdiam, ngeri.
Mobil pertama—warna hitam, tampak seperti MPV. Mobil kedua, berwarna gelap, jenis SUV. Keduanya tak bisa dikenali sepenuhnya.
Bagian depannya hancur total. Kaca pecah berserakan. Bau oli dan serpihan besi bercampur dengan debu jalan yang naik ke udara.
Seorang pria, dari salah satu mobil, tak bergerak, tergeletak di jalan. Petugas kepolisian datang cepat. Mereka langsung sigap, warga diminta menjauh, dan evakuasi segera dilakukan.
Satu nyawa dikabarkan melayang. Tidak ada identitas yang disampaikan pagi itu.
Saya membayangkan bagaimana pagi itu dimulai bagi korban. Mungkin ia sempat menyuap nasi. Mungkin masih sempat mencium anaknya sebelum berangkat.
Mungkin sedang terburu-buru ke kantor, atau mungkin justru baru saja menyelesaikan tugas malam. Tidak ada yang tahu.
Petugas dari Polresta Bogor Kota kini menangani kasus ini. Mereka sedang menyelidiki—kecepatan, kondisi jalan, rem, dan tentu saja: siapa yang sebenarnya kehilangan kendali.
Tapi bagi banyak orang yang berdiri menonton di sana.
Sore nanti, barangkali jalan itu akan kembali ramai. Orang-orang melintas seperti biasa. Taman Corat-Coret kembali riuh.
Tapi jejak kecelakaan maut di Jalan Pandu Raya Kota Bogor dan darah di aspal itu—yang mungkin sudah dibersihkan petugas—tak akan hilang dari ingatan siapa pun yang melihatnya.
Dan bagi satu keluarga di sudut Kota Bogor sana, Kamis ini akan tercatat sebagai hari yang tak pernah mereka lupakan.***