Bogordaily.net – Kenapa Karen’s Diner tutup? Pertanyaan itu menggema saat membaca kabar bangkrutnya restoran yang pernah viral karena satu hal: pelayanannya yang sengaja dibuat buruk.
Ya, restoran ini justru menjual ketidaknyamanan. Semakin galak, semakin dicari.
Tapi kini, semua itu tinggal cerita. Karen’s Diner, yang sempat heboh di Australia dan Indonesia, resmi tutup.
Banyak yang sudah memprediksi. Tapi tetap saja, ada rasa penasaran. Kenapa Karen’s Diner tutup setelah sempat viral dan menjadi “tempat makan paling menyebalkan yang dicari-cari orang”?
Restoran yang Menjual Amarah
Di tengah dunia yang serba ingin dilayani dengan senyum, Karen’s Diner justru menjual omelan.
Anda duduk, pelayan datang dengan wajah masam, lalu berkata, “Cepat pilih makanannya. Jangan lama-lama.” Anehnya, banyak yang menyukainya. Untuk konten. Untuk hiburan. Untuk sensasi sekali seumur hidup.
Dan benar saja, ketika Karen’s Diner hadir di Jakarta pada 2022, orang-orang antre. Mereka tak peduli dihina. Bahkan ingin dihina.
Katanya, “Buat konten, bro.” Tapi di balik semua itu, ada logika bisnis yang tak bisa dibohongi.
“Waduh, Baangkrut Der!”
Begitulah caption di akun @jakarta.keras saat mengumumkan kabar duka itu. Viral Ventures UK, perusahaan induk Karen’s Diner, resmi dinyatakan bangkrut pada September 2024.
Utangnya bukan main-main: lebih dari £400.000, setara dengan Rp8,2 miliar. Kreditor menagih, bisnis pun ambruk.
Kenapa Karen’s Diner tutup? Karena tak ada bisnis yang bisa hidup lama hanya dari sensasi dan cercaan.
Netizen Sudah Tahu Ini Akan Terjadi
Komentar di media sosial sebenarnya sudah menjadi pertanda.
“Kalau cuma mau dimaki, di rumah juga bisa,” tulis seorang netizen.
“Jualan galak banget,” kata yang lain.
“Lupa kalau ada restoran beginian di Jakarta. Biasa, FOMO doang,” tambah yang lain.
Dan itulah kuncinya. Karen’s Diner hanya hidup dari gelombang FOMO: ketakutan orang untuk ketinggalan tren. Setelah itu? Hilang. Dan ketika FOMO mati, restoran pun ikut terkubur.
Tutup di Mana-Mana
Outlet terakhir mereka di Islington, London, ditutup pada Juni lalu. Di Indonesia? Sudah lebih dulu tutup sejak November 2023.
Biaya operasional yang melonjak, utang yang menumpuk, dan konsep yang terlalu mengandalkan sensasi akhirnya membuat mereka tak bisa bertahan. Bukan soal restoran aneh atau tidak, tapi soal fondasi bisnis yang rapuh.
Kenapa Karen’s Diner tutup? Karena tak semua hal yang viral bisa dijadikan bisnis yang berumur panjang.
Sensasi boleh sebentar. Tapi untuk bertahan, yang dibutuhkan adalah nilai. Pelayanan. Dan, tentu saja, senyum.**”