Friday, 27 June 2025
HomeKota BogorMelindungi Generasi Masa Depan, kolaborasi bersama Fasyankes dengan Gebrak Siputik (Gerakan Bersama...

Melindungi Generasi Masa Depan, kolaborasi bersama Fasyankes dengan Gebrak Siputik (Gerakan Bersama Raih Capaian Imunisasi dan Input ASIK)

Bogordaily.net – Pada awal tahun 2025 Kota Bogor diminta oleh Linked Immunisation Action Network untuk bergabung sebagai salah satu peserta pembelajaran bersama tentang yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025, karena Kota Bogor telah mulai melakukan perluasan program yang dilaksanakan oleh Fasyankes Swasta.

Ini merupakan hal yang dapat menginspirasi bagi Kab/Kota lain untuk meningkatkan capaian di
wilayahnya. Pembelajaran bersama ini melibatkan 9 Kabupaten / Kota di Indonesia yang meliputi Kota Bogor, Kab.Sukabumi, Kab.Serang, Balikpapan, Makasar, Konawe, Lombok
Barat, Kab.Takalar, dan Banjar.

Metode pembelajaran bersama ini dilakukan secara langsung maupun virtual. Dalam pembelajaran bersama masing-masing Kab/Kota dapat berbagi
pengalaman dan memaparkan praktik baik serta tips and trick dalam menghadapi tantangan pada program .

Pembelajaran bersama ini dilakukan sesuai dengan kategori wilayah yang telah ditentukan. Kota Bogor, Kab. Serang dan Kab. Sukabumi dikelompokkan menjadi peserta pembelajaran bersama wilayah barat. Setiap bulannya diadakan pertemuan via virtual yang disebut dengan Virtual Collaboration Learning (VCL) bulanan.

Pada tanggal 24 Juni 2025, untuk kedua kalinya Kota Bogor menjadi pembicara dalam VCL Wilayah Barat. Pada VCL kali ini Kota Bogor mengangkat tema “Melindungi Generasi Masa Depan, kolaborasi bersama fasyankes dengan (Gerakan bersama raih
dan input ASIK)”. adalah inovasi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan di Kota Bogor dengan melibatkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Swasta.

Pelayanan di Kota Bogor telah
melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta yang meliputi Rumah Sakit, Klinik, Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD) dan Praktik Mandiri Bidan (PMB). Seluruh Rumah Sakit di Kota Bogor telah memiliki Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Dinas
Kesehatan Kota Bogor.

Dalam rangka perluasan layanan imunisasi ini 25 Puskesmas di Kota
Bogor turut serta mengambil peran dengan menggandeng jejaring Puskesmas (Klinik, PMB dan TPMD) di wilayah kerjanya untuk ber PKS, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan
untuk mendapatkan pelayanan imunisasi.

Fasyankes swasta memegang peranan penting dalam meningkatkan jangkauan layanan imunisasi. Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi sektor publik dan swasta demi masa depan generasi yang lebih sehat. Pelayanan imunisasi yang dilakukan di fasyankes swasta yang telah ber PKS adalah pelayanan imunisasi rutin. Dengan adanya pelayanan imunisasi di Puskesmas dan fasyankes
swasta, hal ini berperan penting dalam menurunkan angka kasus penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Kota Bogor.

Pada Januari sampai dengan Mei 2025 ditemukan 2 kasus pertussis, 4 kasus rubella dan 1 kasus campak. Sedangkan pada tahun 2024 ditemukan 5 kasus campak, 7 kasus rubella, dan 15 kasus pertusis. Dari hal ini dapat terlihat adanya penurunan kasus PD3I di Kota Bogor pada dua tahun terakhir.

Melalui kerjasama yang berkelanjutan antar sektor pemerintah maupun swasta dalam pelayanan imunisasi, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Bogor. Pada bulan Agustus dan November akan dilakukan imunisasi anak sekolah atau yang
biasa dikenal dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

BIAS adalah program imunisasi
nasional yang menyasar anak usia sekolah dasar (SD/sederajat) untuk melindungi mereka dari penyakit menular berbahaya seperti campak, difteri, tetanus, dan HPV (pada anak perempuan). Agar pelaksanaan BIAS berjalan lancar dan tepat sasaran, program BIAS tidak hanya melibatkan sektor kesehatan (Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan), tetapi
juga menjalin kemitraan erat dengan sektor Pendidikan. Tanpa dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, pelaksanaan BIAS tidak akan optimal.

Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh anak usia sekolah, tanpa terkecuali, mendapatkan hak kesehatan yang sama melalui imunisasi.

Imbauan kepada masyarakat :
1. Membawa Balita ke Puskesmas/RS/Posyandu dan Fasyankes Swasta, untuk mendapatkan imunisasi rutin agar terhindar dari PD3I

2. Mengikuti BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), yaitu pelaksanaan Imunisasi yang dilakukan di sekolah pada bulan Agustus dan November dengan sasaran
SD/Sederajat untuk Kelas 1,Kelas 2, Kelas 5 dan Kelas 6.

3. Bagi Balita yang belum lengkap Imunisasinya agar segera melengkapi status imunisasinya. Kesuksesan imunisasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, namun hal ini merupakan tanggungjawab kita bersama.
Kesadaran orangtua untuk memastikan kelengkapan status imunisasi anak sedari dini merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi masa depan yang sehat.  ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here