Wednesday, 4 June 2025
HomeKota BogorPerawat RS UMMI Dipukul Saat Bertugas, Legal Rumah Sakit: Harus Ada Efek...

Perawat RS UMMI Dipukul Saat Bertugas, Legal Rumah Sakit: Harus Ada Efek Jera

Bogordaily.netKekerasan terhadap tenaga kesehatan kembali mencuat di Kota Bogor. Seorang berinisial SR menjadi korban pemukulan oleh salah satu keluarga pasien yang datang pada Jum’at 30 Mei 2025.

Mirisnya, pelaku kekerasan yang berinisial FB diduga merupakan sosok yang juga pernah tersandung kasus pungli parkir di Alun-alun Empang depan rumah sakit dan sempat viral di media sosial.

Peristiwa bermula saat seorang pasien dengan dugaan stroke datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 21.00 WIB.

Namun, karena kondisi IGD sedang penuh dan tidak tersedia tempat tidur kosong, pihak rumah sakit, melalui dokter jaga, menjelaskan bahwa pasien akan dirawat sementara di kursi roda sambil menunggu bed kosong.

Ilham Maulana, Legal , menyampaikan bahwa dokter juga sudah menyarankan untuk merujuk pasien ke RS PMI karena keterbatasan obat yang tersedia di UMMI. Keluarga pasien sempat menyetujui arahan tersebut.

“Dua orang wanita dari pihak keluarga pasien menerima keputusan untuk dirujuk ke RS PMI. Namun, situasi berubah ketika FB, adik pasien, datang dan langsung emosi tanpa mendengar penjelasan perawat. Ia marah-marah dan langsung melakukan kekerasan fisik terhadap perawat kami, SR,” jelas Ilham pada Senin 2 Juni 2025.

Kondisi sempat tidak terkendali dan mengganggu pasien lainnya. Pihak rumah sakit mencoba membawa pelaku keluar dari area rumah sakit, dan insiden sempat dilerai oleh satpam jaga. FB akhirnya meninggalkan lokasi.

Menurut informasi yang dihimpun pihak RS, FB dikenal kerap membuat keributan dan diduga merupakan koordinator pungutan liar di area parkir liar depan .

“Ini bukan kejadian pertama. Sebelumnya, pelaku juga sempat dilaporkan terkait kasus pungli di lahan parkir alun-alun Empang dan sudah ditangkap, namun dan dilimpahkan ke tim Siber Pungli” tambah Ilham.

Saat ini, pihak melalui kuasa hukum telah membuat laporan resmi ke Polsek Bogor Selatan dan melakukan visum terhadap korban di RS PMI sebagai bagian dari proses hukum.

Langkah ini diambil untuk memberi efek jera kepada pelaku dan memastikan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan.

“Kami berharap pihak kepolisian bisa memproses kasus ini dengan serius. Petugas kesehatan seharusnya dilindungi, bukan menjadi sasaran kekerasan. Tidak boleh ada lagi intimidasi atau kekerasan terhadap tenaga medis di Kota Bogor,” tegas Ilham.(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here