Bogordaily.net – Aku lebih memilih mati secara berarti dari pada hidup tanpa arti (Corazon Aquino). Ada sekelompok manusia yang memadatkan usianya dengan beragam karya. Namun ada pula yang sudah merasa cukup hidup dengan aktifitas yang apa adanya. Tak penting mereka siapa yang penting kita termasuk yang mana? Ada orang yang rela waktunya tersita oleh ragam aktivitas biasa. Tapi ada pula manusia yang usianya tersita oleh beragam aktifitas yang penuh dosa. Tak penting mereka siapa yang penting, kita termasuk yang mana? Sementara, dibelahan bumi yang lain ada seorang pemuda yang ingin membuktikan kepada dirinya sendiri, bahwa ia lebih dari apa yang sekedar ia bayangkan dan ingin mencapai apa yang yang selama ini hanya ada dikepala.
Didikan Orang Tua, Lingkungan, dan Masa Kecil, Fondasi Tak Terlihat yang Membentuk Pribadi Tangguh. Berlatarbelakang sederhana, Putut Waringin Lahir di Tanah Sumba. Sumba yang merupakan sebuah pulau yang terletak di bagian selatan Indonesia yang terkenal dengan keindahan alam, adat istiadat, dan budayanya.
Dibesarkan oleh orang tua yang berprofesi sebagai pedangang membuat Putut Waringin atau yang lebih akrab di panggil Ari tumbuh menjadi seorang yang mandiri, pekerja keras dan juga suka mengeksplore banyak hal. Hal tersebut juga yang melatar belakangi atau yang menjadi pemicu bahwa Ari bisa memutuskan sesuatu yang besar, yaitu merantau di Pulau jawa, selepas menyelesaikan sekolah menengah pertamanya.
Dibekali doa orang tua juga semangat mengejar Impiannya yang tinggi Ari melanjutkan sekolah menengah Atas nya jauh dari tanah kelahirannya, di Jombang, Jawa timur. Disana Ari belajar banyak hal baru dan takjub bahwa ternyata Pendidikan memiliki makna yang seluas itu, motivasinya untuk terus maju mengejar banyak hal semakin tinggi, banyak yang berubah Ketika disana, dari Ari yang awal nya pemalu jika berbicara dengan banyak orang perlahan mulai percaya diri dan berani menyuarakan pendapatnya.
Waktu berlalu kemudian sampailah Ari pada kesempatan besar untuk mengenyam Pendidikan Perguruan tinggi di Insritut Pertanian Bogor. Ternyata langkah besarnya untuk memulai merantau jauh dari orang tua membawa Ari pada Sesuatu yang lebih besar lagi.
Setelah menjalani keseharian menjadi mahasiswa aktip Ari mengambil semua kesempatan yang ada, baginya Kesempatan bisa saja datang satu kali, dua kali, tapi tidak untuk ketiga kalinya. Kedisliplinan dan kemampuannya melihat semua peluang membentuk Ari menjadi mahasiswa yang haus akan pengetahuan dan pengalaman.
Segala sesuatu yang dikerjakannya tidak cukup jika hanya dikerjakan dengan apa adanya baginya semua harus dilakukan dengan baik dan dengan usaha terbaik. Ari mengajak seluruh mahasiswa indonesia untuk mempunyai impian, jangan takut untuk menggali apa yang kita senangi, jika kita tahu apa yang kita senangi dan apa yang menjadi mimpi kita semangat mengerjar itu akan tumbuh dengan sendirinya. Optimis,angan-angan dan harapan adalah tiga hal yang semua mahasiswa punya.
Oleh: Luuna Nurisma