Bogordaily.net – Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan kemunculan varian baru COVID-19 yang kini mulai mendominasi penyebaran di Jakarta, Indonesia.
Sejak Januari hingga Mei 2025, sebanyak 72 kasus positif COVID-19 tercatat di berbagai wilayah, dan yang mengejutkan, sebanyak 38 kasus terjadi di DKI Jakarta, menjadikannya daerah dengan jumlah kasus tertinggi saat ini.
Varian baru yang sedang menjadi sorotan adalah MB.1.1, subvarian dari Omicron. Meskipun belum dikategorikan sebagai “varian yang mengkhawatirkan” (Variant of Concern/VOC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkannya dalam daftar Variants Under Monitoring (VUMs) karena penyebarannya yang cepat dan luas.
Apa Itu Varian MB.1.1?
Varian MB.1.1 merupakan turunan dari Omicron BA.2.86.1.1.49.1.1.1 atau dikenal sebagai clade 24A. Varian ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, meskipun sebagian besar kasus menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
Hal ini disampaikan oleh epidemiolog Dicky Budiman, yang menyebutkan bahwa banyak masyarakat Indonesia kini memiliki kekebalan dasar baik dari vaksinasi maupun infeksi sebelumnya.
Gejala Umum yang Harus Diwaspadai
Meskipun ringan, infeksi varian MB.1.1 tetap dapat menimbulkan beberapa gejala khas yang patut diwaspadai:
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan saat menelan
- Sakit kepala
Jika Anda mengalami gejala tersebut, Kemenkes menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan menghindari aktivitas sosial yang dapat menyebarkan infeksi.
Protokol Kesehatan Harus Diperketat Lagi?
Meski tidak dalam status darurat seperti masa awal pandemi, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan ringan:
- Gunakan masker saat sedang sakit atau berada di tempat ramai
- Jaga kebersihan tangan, terutama setelah beraktivitas di luar
- Segera periksa ke dokter jika muncul gejala infeksi saluran pernapasan
Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Edaran No. SR.03.01/C/1422/2025 untuk memperkuat langkah antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan di berbagai fasilitas kesehatan.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang menghadapi penyebaran varian MB.1.1. Beberapa negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong juga mencatat peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa situasi di Indonesia masih terkendali. “Tidak perlu panik. Yang penting, tetap waspada, jaga imunitas, dan jangan abaikan jika muncul gejala,” ujarnya.
Varian Baru COVID-19 memang belum seganas varian COVID-19 di awal pandemi, namun tingginya angka kasus di Jakarta jadi peringatan serius.
Dengan imbauan protokol ringan dan deteksi dini gejala, kita tetap bisa beraktivitas seperti biasa tanpa mengorbankan kesehatan diri dan orang sekitar.***